Setelah Ambrol 6 Hari, Akhirnya Harga CPO Merangkak Naik

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
02 August 2023 09:50
Pekerja mengangkut hasil panen kelapa Sawit di kebun Cimulang, Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/3). Badan Pusat Statistik BPS  mengumumkan neraca Perdagangan (Ekspor-impor) Pada bulan Februari, nilai ekspor mencapai US$ 12,53 miliar, atau turun 11,33% dari tahun sebelumnya (YoY). Nilai ekspor minyak sawit sepanjang Januari-Februari 2019 hanya mencapai US$ 2,94 miliar, yang artinya turun 15,06% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2018.  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Pekerja mengangkut hasil panen kelapa Sawit di kebun Cimulang, Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/3). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Exchange terpantau menguat di sesi awal perdagangan Rabu (2/8/2023) mematahkan koreksi enam hari beruntun sejak perdagangan 25 Juli lalu.

Melansir Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan terpantau menguat 0,39% ke posisi MYR 3.887 per ton pada pukul 08:20 WIB. Dengan penguatan ini, harganya masih saja berasa di level 3.800 setelah sempat bercokol di level 4.000.

Pada perdagangan Selasa (1/8/2023) harga CPO berakhir terkoreksi 0,15% ke posisi MYR 3.872 per ton. Dengan ini, dalam dua hari perdagangan harganya sudah ambrol 3,34%, sementara secara bulanan melemah 0,15%, dan terkoreksi 7,24% secara tahunan.

Penguatan harga CPO terjadi karena pelaku pasar menunggu perkiraan pasokan dan permintaan untuk periode Juli.

"Tampaknya pasar terlihat menarik nafas. Setelah ekspor yang kuat di bulan Juni dan Juli, ekspor dari Malaysia akan rendah di bulan Agustus. Importir kemungkinan memiliki stok yang cukup," kata Sathia Varqa, salah satu pendiri Palm Oil Analytics yang berbasis di Singapura yang dikutip dari Reuters.

Menurut AmSpec Agri Malaysia, ekspor minyak sawit dari Malaysia pada Juli naik 7,8% dari bulan sebelumnya, sementara cargo surveyor Intertek Testing Services (ITS) memperkirakan kenaikan 14% untuk periode yang sama.

Dari sisi minyak saingannya, pada perdagangan kemarin, kontrak soyoil teraktif Dalian DBYcv1 naik 0,52%, sedangkan kontrak minyak sawit DCPcv1 naik 0,77%. Harga Soyoil di Chicago Board of Trade BOc2 naik 0,30%.

Minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapat bagian di pasar minyak nabati global.

Di sisi lain, Indonesia telah menetapkan harga referensi minyak sawit mentah (CPO) pada US$ 826,48 per metrik ton untuk 1-15 Agustus, mempertahankan pajak ekspor dan pungutan tidak berubah dari periode sebelumnya.

Harga patokan minyak sawit mentah Malaysia akan diperdagangkan pada 3.700-4.200 ringgit per metrik ton pada paruh kedua tahun 2023, dan akan tetap didukung dalam jangka panjang, kata lembaga negara Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOC), Selasa.

Mneurut analis teknikal Reuters Wang Tao, minyak kelapa sawit mungkin turun menjadi MYR 3.778 ringgit per ton, karena telah menembus support MYR 3.861.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(aum/aum)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sentimen Buruk dari China Terlalu Kencang, Harga CPO Ambruk

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular