
Lapor Bos Sawit, Ini Alasan Harga CPO OTW Ambrol 5 Hari

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Exchange terpantau melanjutkan koreksi di sesi awal perdagangan Selasa (1/8/2023) melanjutkan koreksi lima hari beruntun sejak pekan lalu.
Melansir Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan terpantau terkoreksi 0,54% ke posisi MYR 3.857 per ton pada pukul 07:40 WIB. Dengan perlamahan ini memboyong harganya kembali jatuh ke level 3.800 setelah sempat percaya diri bercokol di level 4.000 pekan lalu.
Pada perdagangan awal pekan, Senin (31/7/2023) harga CPO berakhir terkoreksi 3,2% ke posisi MYR 3.878 per ton. Dengan ini, secara bulanan harga CPO masih mencatatkan kenaikan 2,35%, sementara secara tahunan masih terkoreksi 7,09%.
Pelemahan harga CPO menyusul ringgit yang lebih kuat dan minyak saingan yang lebih lemah, meskipun kontrak membukukan kenaikan bulanan.
"Setelah reli minggu lalu karena berita Rusia-Ukraina, pasar tampaknya mengambil nafas, di samping ringgit yang menguat," kata seorang pedagang yang berbasis di Kuala Lumpur dikuti dari Reuters.
Minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapat bagian di pasar minyak nabati global.
Ekspor minyak sawit Malaysia untuk bulan Juli naik 7,8% dari bulan sebelumnya, menurut AmSpec Agri Malaysia, sementara cargo surveyor Intertek Testing Services (ITS) menunjukkan kenaikan ekspor sebesar 14% untuk bulan Juli.
Harga minyak dunia melayang di posisi tertinggi dalam tiga bulan pada perdagangan Senin (31/7/2023), bersiap untuk membukukan kenaikan bulanan terbesar mereka dalam lebih dari satu tahun di tengah ekspektasi bahwa Arab Saudi akan memperpanjang pengurangan produksi sukarela hingga September dan memperketat pasokan global.
Minyak mentah berjangka yang lebih kuat menjadikan kelapa sawit pilihan yang lebih menarik untuk bahan baku biodiesel.
Minyak sawit mungkin melambung ke MYR 4.057 per ton, sebelum melanjutkan tren penurunan untuk menguji ulang support di MYR 3.964.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(aum/aum)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sentimen Buruk dari China Terlalu Kencang, Harga CPO Ambruk
