
IHSG Kembali Tatap 'Barrier' Kunci Hari Ini, Siap ke 7.000?

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat di zona pada akhir perdagangan Senin (31/7/2023) atau akhir perdagangan Juli 2023.
IHSG menguat 0,45% ke posisi 6.931,36. IHSG masih bertahan di level psikologis 6.900 pada akhir perdagangan hari ini.
Secara sektoral, sektor bahan baku dan konsumer primer menjadi penopang terbesar indeks pada hari ini, yakni masing-masing 1,69% dan 1,58%.
Selain itu, beberapa saham juga turut menjadi penopang IHSG pada akhir perdagangan hari ini.
Saham PT Astra International Tbk (ASII) menjadi penopang IHSG terbesar pada perdagangan hari ini, yakni sebesar 10,8 indeks poin.
IHSG kembali menguat di tengah sikap investor yang menanti pelaksanaan aturan devisa hasil ekspor (DHE) dan inflasi Indonesia periode Juli 2023, Selasa besok.
Peraturan terbaru Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengelola DHE lebih lama di dalam negeri akan mulai berlaku besok, Selasa, 1 Agustus 2023.
Ketentuan itu ia tetapkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) No.36 Tahun 2023 tentang DHE dari kegiatan pengusahaan, pengelolaan, dan/atau pengolahan sumber daya alam (SDA).
Aturan DHE SDA ini mencakup sektor pertambangan, perkebunan, kehutanan, dan perikanan. Batas DHE yang akan dikenai kewajiban adalah US$ 250.000 per dokumen atau Rp 3,76 miliar. Dengan demikian, industri mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang melakukan ekspor tidak akan dikenai kewajiban ini.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan potensi besar DHE SDA sebetulnya mencapai US$ 203 miliar. Nilai tersebut setara dengan 69,5% dari total ekspor Indonesia.
Maka, dalam aturan DHE baru itu ada kewajiban menyetor DHE minimal 30% demi meraup potensi dolar dari DHE. Dengan hitungan ini maka ada potensi DHE yang masuk ke sistem keuangan RI untuk dikelola lebih lama sebesar US$ 60,9 miliar atau sekitar Rp 918,98 triliun untuk memperkuat nilai tukar rupiah.
Selain menanti pelaksanaan aturan DHE, investor juga cenderung wait and see menanti rilis data inflasi RI periode Juli 2023 yang akan dirilis hari ini, di mana inflasi RI bulan lalu diperkirakan akan meningkat tajam.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia, dari 11 institusi memperkirakan inflasi Juli 2023 akan menembus 0,21% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Inflasi bulanan pada Mei tercatat 0,14%.
Hasil polling juga memperkirakan inflasi tahunan (year-on-year/yoy) akan menembus 3,08% pada bulan ini. Inflasi inti (yoy) diperkirakan mencapai 2,50%.
Secara tahunan, inflasi menembus 3,52% sementara inflasi inti tercatat 2,58% pada Juni.
Inflasi tahunan akan melandai pada bulan ini karena semakin berkurangnya dampak kenaikan harga BBM pada September tahun lalu.
Sedangkan secara bulanan, inflasi akan meningkat karena pola musiman yakni biaya pendidikan untuk musim ajaran baru. Kenaikan sejumlah harga pangan juga membuat inflasi Juli menanjak.
Analisis Teknikal
![]() Teknikal |
IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) menggunakan moving average (MA) dan Fibonacci retracement untuk mencari resistance dan support terdekat.
Usai berhasil menembus dan bertahan di atas MA 200, yang biasanya digunakan sebagai penanda suatu saham/indeks saham berada dalam posisi uptrend, IHSG juga masih di atas Fibonacci 78,6% (6.880) yang menjadi resistance penting akhir-akhir ini.
Pada Senin, IHSG membentuk pola candlebullish marubozu dan berpotensi kembali menguji resistance penting berupa Fibonacci 100% (6.972).
Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yakni Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Dalam grafik harian, posisi RSI naik ke 66,40.
Sementara, dilihat dari indikator lainnya, Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MACD berada di atas garis sinyal dan di area positif, dengan kecenderungan yang menyempit.
Hari ini, IHSG berpeluang menguji resistance penting terdekat, yakni di area Fibonacci 100% (6.972) sebelum menentukan arah selanjutnya. Adapun, area support terdekat di level psikologis 6.900 dan MA 200 (6.839).
CNBC INDONESIA RESEARCH
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasar Merah Padam, IHSG Tertahan di Teritori Merah