Tekanan Powell Mereda, IHSG Berpeluang Ditutup di Zona Hijau

Putra, CNBC Indonesia
09 March 2023 13:17
Karyawan melintas di depan layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (5/7/2022). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rebound dan kembali ke zona psikologis 6.800, tepatnya berakhir di 6.805,27 atau terapresiasi 0,43% secara harian pada perdagangan sesi I Kamis (9/3/2023).

Perdagangan menunjukkan sebanyak 259 saham naik, 254 saham turun dan 213 lainnya tidak berubah.

Sebanyak 12,16 miliar saham terlibat dan berpindah tangan sebanyak 690 ribu kali serta nilai transaksi sekitar Rp 4,23 triliun.

Keuntungan IHSG berasal dari saham-saham yang bergairah termasuk Tower Bersama Infrastructure melayang 6,19% disusul Mitra Keluarga Karyasehat melambung 4,56%. Berikutnya, United Tractors menguat 3,60% dan Bank Indonesia naik 3,10% serta Elang Mahkota naik 2,96%.

Sentimen IHSG hari ini sejatinya masih dipengaruhi oleh perkembangan terkini mengenai suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) dan data ekonomi AS.

Namun, imbas pidato Ketua The Fed, Jerome Powell yang mengisyaratkan kenaikan suku bunga lebih lanjut membuat kegalauan pasar keuangan semakin nyata, yang membuat pasar terpecah antara menginginkan The Fed menurunkan inflasi, kendati demikian rasa khawatir juga muncul penurunan bakal berlebihan sehingga menyebabkan tekanan ekonomi yang terus berlanjut.

Data ekonomi Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa lowongan pekerjaan mencatatkan penurunan tipis pada bulan Januari tetapi masih jauh melebihi jumlah pekerja yang tersedia karena gambaran tenaga kerja tetap ketat.

Hal ini membuat pejabat The Fed mengamati laporan JOLTS dengan cermat saat mereka merumuskan kebijakan moneter.

Selain itu, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Februari 2023 atau sebulan menjelang Ramadhan justru menurun, yang dapat berdampak kepada tingkat belanja masyarakat selama Ramadhan.

Analisis Teknikal

Teknikal IHSGFoto: Refinitiv
Teknikal IHSG

IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan Bollinger Band (BB)untuk mencari resistance dan support terdekat.

Di awal sesi I, IHSG langsung dibuka dengan candle hijau dan menembus resistance berupa level psikologis 6.800. Namun, usai membentuk pola shooting star di candle kedua, IHSG kemudian membentuk candle merah.

Dengan ini, level psikologis 6.800 berubah menjadi level support terdekat untuk IHSG.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yakni Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Posisi RSI juga ditutup melonjak ke 52,89, menuju level jenuh jual.

Sedangkan, dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MACD berada di atas garis sinyal dengan kecenderungan melebar usai membentuk pola reversal golden cross di chart hourly pada penutupan kemarin.

Histogram MACD juga berada di wilayah positif sejak pagi tadi, usai terbenam di teritorial negatif sejak 3 Maret lalu.

Di sesi II, IHSG berpeluang ditutup di zona hijau, kendati volatilitas akhir-akhir ini tetap perlu diperhatikan oleh investor. Level resistance terdekat berupa pita atas BB 6.836, dengan support terdekat di level psikologis 6.800.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Potensi Bergerak Mixed, Catat Suport dsn Resistennya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular