Pasar Saham India vs Indonesia, Mana yang Paling Oke?

Hadijah Alaydrus, CNBC Indonesia
Rabu, 26/07/2023 12:35 WIB
Foto: Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi melakukan pertemuan bilateral di sela-sela KTT G7 di Elmau, Jerman, Senin, 27 Juni 2022. Kedua pemimpin membahas upaya penguatan kerja sama di bidang pangan. (Dok: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia dan India menjadi dua negara berkembang yang paling bersinar saat ini. Bahkan, majalah besar The Economist pada 30 Maret 2023 menurunkan artikel berjudul "Asia's Greatest Race: Which will go faster: India or Indonesia?".

The Economist menuliskan hal menarik mengenai India dan Indonesia. "Both countries are pioneering new ways to get rich in a troubled world." Artinya adalah "Kedua negara mempelopori cara-cara baru untuk menjadi kaya di tengah dunia yang bermasalah."

Dalam bidang ekonomi keduanya bersaing ketat, dengan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yang berada di kisaran 5%-8%. Hal ini pun diakui oleh Head of Asia Equities at Fullerton Fund Management Jee Meng Choo dalam paparannya di Nickel Conference 2023 yang diadakan CNBC Indonesia, Rabu (26/7/2023).


Dia mengatakan dalam hal defisit transaksi berjalan dan defisit fiskal, Indonesia lebih baik dari India. Defisit transaksi berjalan India mencapai minus 2,4% dari PDB pada akhir 2022 dan Indonesia mencatatkan surplus transaksi berjalan sebesar 1,04% pada akhir tahun lalu.

Defisit fiskal India mencapai minus 6,4% setelah pandemi di akhir 2022 dan Indonesia hanya minus 2,4% pada periode yang sama. Dari sisi inflasi, Indonesia mencatatkan laju yang lebih rendah, sebesar 3,5% dan India 4,8% pada Juni 2023.

Kemudian, rasio utang India mencapai 69% dan Indonesia sebesar 27% terhadap PDB di akhir 2022. Namun, urusan pasar saham, Choo menegaskan Indonesia masih kalah dari India.

"Kendati fiskal dan ekonomi yang lebih baik, tetapi pasar saham Indonesia belum sebaik India," kata Choo.

Foto: Data Perbandingan Ekonomi dan Pasar Saham India vs Indonesia (Dok: Fullerton Fund Management)
Data Perbandingan Ekonomi dan Pasar Saham India vs Indonesia (Dok: Fullerton Fund Management)

Dari datanya, IHSG pertumbuhan profitnya tercatat negatif 8,2% sejak awal tahun. Sementara itu, pertumbuhan profit Nifty India melambung hingga 138,7% dalam periode yang sama. Tidak hanya itu, India memiliki return saham atau tingkat keuntungan dari selisih harga jual dan harga beli yang lebih tinggi dari Indonesia. India sebesar 175% dan Indonesia hanya 17%.

"Pertanyaannya kenapa, seperti yang saya sampaikan tadi, pertama kedalaman pasar saham dan kedua aliran dana investasi domestik," ujar Choo.

Kedalaman pasar saham ini dicapai seiring dengan edukasi yang baik kepada masyarakat. Menurut Choo, India pintar menarik masyarakatnya untuk investasi di reksa dana. Dalam satu iklan, pengelola reksa dana di India menggunakan dua pemain kriket top untuk mempromosikan bahwa investasi di reksa dana adalah hal yang bagus.

Sebagai catatan, kriket adalah olah raga yang paling digemari negara Anak Benua ini. Choo mengakui ini adalah strategi pintar. "Inilah caranya memberikan pelajaran dan mengajak masyarakat untuk masuk ke dalam produk itu," tambah Choo.

"Dan di India, untuk ikut reksa dana, masyarakatnya hanya perlu uang US$ 8 sampai US$ 10 di awal dan setiap bulan, peserta boleh berkontribusi hanya US$ 13- US$ 15 saja. Mereka menyebutnya systematic investment plan," ungkapnya.

Dengan sistem ini, uang masyarakat yang mengalir ke pasar saham India sangat besar. Inilah mengapa pasar saham di India tidak bergantung pada asing.

"Kontribusi bulanan mencapai 150 miliar rupee per bulan masuk ke pasar saham," ujarnya. Dalam hal kepemilikan saham per rumah tangga, besarannya telah mencapai 5% dalam sepuluh tahun, dari hanya 2,2%. Inilah yang membuat India lebih baik dari Indonesia, dalam hal pasar modal.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Modal Pasar Saham & SBN Tarik Investor Saat Iran-Israel Panas