
Sempat Ambrol 2% Lebih, Harga CPO Nanjak Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Exchange terpantau menguat di sesi awal perdagangan Rabu (26/7/2023), mematahkan koreksi pada perdagangan kemarin.
Melansir Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan terpantau menguat 0,54% ke posisi MYR 4.088 per ton pada pukul 08:00 WIB. Kenaikan ini membawa harga CPO masih kokoh membawa harganya yang menjadi level tertinggi sejak 13 Maret 2023.
Pada perdagangan Selasa (25/7/2023) harga CPO berakhir anjlok 2,35% ke posisi MYR 4.066 per ton. Dengan ini, dalam dua hari perdagangan harga CPO masih menguat tipis 0,77%, sementara secara bulanan harganya masih naik 7,31%, dan masih mengalami koreksi 2,59% secara tahunan.
Memang harga CPO sempat mengalami koreksi terjadi karena para pedagang mengunci keuntungan setelah harga naik ke level tertinggi lebih dari 4 bulan akibat serangan Rusia terhadap gudang biji-bijian Ukraina.
Namun pada perdagangan sesi pertama harganya kembali di zona hijau. Sebagaimana diketahui bahwa belakangan ini Rusia menghancurkan gudang biji-bijian Ukraina di Sungai Danube dalam serangan pesawat tak berawak, menargetkan rute ekspor vital ke Kyiv dalam kampanye udara yang diperluas yang dimulai Moskow minggu lalu setelah berhenti dari kesepakatan biji-bijian Laut Hitam.
Atas kenaikan tersebut, maka kecenderungan untuk ambil untung alias profit taking setelah keuntungan yang mengesankan dari kemarin dapat melihat perdagangan sawit lebih rendah hari ini
"Kenaikan yang lebih lambat pada produksi Juli dikonfirmasi oleh data Asosiasi Minyak Sawit Malaysia yang dirilis kemarin" ungkap kata Sathia Varqa dari Fast Markets Palm Oil Analytics yang dikutip dari Reuters.
Dari sisi ekspor minyak sawit Malaysia selama 1-25 Juli naik 10,8% dari bulan sebelumnya, menurut AmSpec Agri Malaysia dan naik 17,8%, menurut surveyor kargo Intertek Testing Services.
Sementara itu, kontrak soyoil teraktif Dalian DBYcv1 naik 0,77%, sementara kontrak minyak sawit DCPcv1 naik 1,64%. Harga Soyoil di Chicago Board of Trade BOcv1 turun 2,13%.
Minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapat bagian di pasar minyak nabati global.
Impor minyak nabati India pada bulan Juli ditetapkan untuk melonjak ke rekor 1,86 juta metrik ton, hampir 60% lebih tinggi dari biasanya, karena kilang meningkatkan pembelian untuk membangun stok untuk festival di tengah ketidakpastian atas pasokan dari Laut Hitam, dealer dan surveyor kargo mengatakan pada Selasa (25/7/2023).
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
(aum/aum)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sentimen Buruk dari China Terlalu Kencang, Harga CPO Ambruk
