Newsletter

Adu Kuat BI vs The Fed, Nasib Rupiah dan IHSG Dipertaruhkan

mae, CNBC Indonesia
25 July 2023 06:00
US-ECONOMY-BANK-RATE-INFLATION
Foto: Ketua The Fed Jerome Powell. (AFP/SAUL LOEB)

The Fed juga akan menggelar rapat FOMC mulai hari ini dan akan berakhir besok. The Fed akan mengumumkan hasil rapat pada Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia.
Berdasarkan perangkat FedWatch milik CME Group, pasar kini melihat ada probabilitas sebesar 99,8% The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 5,25-5,5% pada bulan ini.

Artinya, pasar sudah hampir yakin jika The Fed akan menaikkan suku bunga. Namun, yang paling ditunggu pasar bukanlah kenaikan suku bunga melainkan seperti apa kebijakan The Fed setelah Juli.
Pasar menunggu sinyal dari The Fed mengenai kapan pelonggaran kebijakan akan dilakukan.

Pelaku pasar berekspektasi jika kenaikan suku bunga pada Juli akan menjadi yang terakhir pada tahun ini. Jika nantinya Chairman The Fed Jerome Powell masih memberikan sinyal hawkish maka pasar keuangan AS dan global bisa longsor.

Sebaliknya, jika The Fed sudah memberi sinyal jelas kebijakan dovish maka pasar diharapkan bisa menguat tajam.

Sebagai catatan, The Fed mengerek suku bunga acuan sebesar 500 bps menjadi 5,0-5,25% sejak Maret 2022 setelah inflasi AS merangkak naik bahkan melonjak menjadi 9,1% (yoy) pada Juni tahun lalu.
Inflasi AS sudah melandai menjadi 3% (yoy) pada Juni tahun ini. Inflasi mendekati level target The Fed yang berada di kisaran 2%.

Pelonggaran The Fed sangat dinanti pasar AS dan global mengingat hal itu akan berdampak positif ke banyak sektor.
Jika kebijakan The Fed melunak maka ongkos pinjaman diharapkan akan melandai pula. Kondisi ini akan mendorong perusahaan ekspansi serta bisa mengerek konsumsi dan ekonomi AS.

Negara Paman Sam merupakan motor penggerak utama ekonomi dunia sehingga membaiknya ekonomi mereka juga akan berdampak besar kepada ekonomi global, terutama lewat perdagangan.
Kebijakan The Fed yang dovish juga akan membantu emerging market seperti Indonesia untuk mendapatkan aliran modal asing lebih besar. Dengan demikian, mata uang emerging market bisa menguat.

Selain keputusan The Fed, dunia juga menunggu kebijakan stimulus ekonomi China. Tiongkok tengah disorot dunia karena aktivitas ekonominya yang melambat. Padahal, China adalah negara dengan size ekonomi terbesar di dunia setelah AS. Tiongkok juga menjadi konsumen terbesar untuk beberapa komoditas seperti batu bara dan emas sehingga perkembangan di China sangat mempengaruhi harga.

Stimulus tersebut akan fokus kepada upaya untuk meningkatkan konsumsi masyarakat serta menggerakkan industri serta sektor properti.
Stimulus diperkirakan akan mencakup investasi bisnis, sektor properti dan konstruksi, serta mengendurkan beberapa aturan di bidang teknologi dan pinjaman luar negeri.

(mae/mae)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular