Newsletter

Saatnya RI Buktikan 'Surga Investasi', Pasar RI Pesta Lagi?

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
21 July 2023 06:17
Financial Markets Wall Street
Foto: Karyawan beraktivitas di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut  jumlah investor pasar modal telah meningkat 33,53% dari 7,48 juta di akhir tahun 2021 menjadi 10 juta pada 3 November 2022. Secara komposisi umur sebesar 60% didominasi oleh investor di bawah 30 tahun. Tidak berhenti di situ, investor juga didominasi oleh lulusan SMA ke bawah. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Tiga indeks utama Wall Street berakhir beragam, namun mayoritas ditutup di zona merah pada Kamis 19/7/2023) waktu New York. Dari ketiga indeks tersebut hanya indeks Dow Jones yang mampu berakhir di zona hijau.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup menguat 0,47% ke posisi 35.225,18. Sementara S&P 500 turun 0,68%ke 4.534,87, dan Nasdaq Composite juga mengalami koreksi tajam hingga 2,05% ke posisi 14.063,31.

Dow Jones Industrial Average melonjak untuk hari kesembilan berturut-turut setelah semakin banyak perusahaan yang mencetak kinerja keuangan lebih baik dari perkiraan, termasuk Johnson & Johnson. Kenaikan DJIA ini memperpanjang tren positifnya menjadi sembilan hari beruntun atau menjadi yang terbaik sejak tahun 2017.

 

Saham konstituen Dow Johnson & Johnson naik 6% setelah produsen obat tersebut membukukan hasil kuartalan yang melampaui perkiraan Wall Street.  Perusahaan asuransi Travelers juga mengalahkan perkiraan analis untuk kinerja keuangan mereka pada April-Juni.

Indeks S&P 500 dan Nasdaq justru menderita setelah Netflix dan Tesla memberi kabar buruk.

Saham Netflix turun lebih dari 8% setelah raksasa streaming itu membukukan pendapatan yang jauh di bawah dari perkiraan analis. 
Sementara, Tesla terpantau anjlok 9,7%. Rabu malam, CEO Elon Musk dan eksekutif lainnya memperkirakan pendapatan perusahaan  akan menurun karena produksi kendaraan akan melambat selama kuartal ketiga karena penutupan untuk perbaikan pabrik.

Dari perusahaan S&P 500 yang telah melaporkan pendapatan sejauh ini, 74% telah melampaui ekspektasi. Kinerja pendapatan perusahaan yang lebih baik telah menciptakan optimisme bagi soft landing bagi perekonomian.

Kendati demikian, ada kabar buruk dari data perekonomian AS.  Penjualan rumah yang ada turun 3,3% untuk bulan ini, lebih buruk dari perkiraan Dow Jones untuk penurunan 2,3%.
Jumlah pekerja AS yang mengajukan klaim pengangguran juga hanya turun 9.000 menjadi 228.000 pada pekan yang berakhir pada 15 Juli. Jumlah tersebut lebih baik dibandingkan ekspektasi pasar yakni 242.000.

Klaim pengangguran yang hanya turun sedikit tersebut menunjukkan jika pasar tenaga kerja AS masih panas. Data tenaga kerja menjadi pertimbangan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) dalam menentukan kebijakan suku bunga.
Jika data tenaga kerja masih panas maka sulit bagi The Fed untuk melunak.

"Kami memperkirakan bahwa ekonomi AS kemungkinan akan mengalami resesi dari kuartal III-2023 hingga kuartal I-2024. Kenaikan harga, kebijakan moneter yang lebih ketat, kredit yang lebih sulit didapat, dan pengurangan pengeluaran pemerintah bisa meredam pertumbuhan ekonomi lebih lanjut," kata Justyna Zabinska -La Monica, manajer senior indikator siklus bisnis di The Conference Board yang dikutip dari CNBCInternational.

(aum/aum)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular