Bukan Cuan Receh, Ini 10 Saham LQ45 Paling Tokcer

Tri Putra, CNBC Indonesia
20 July 2023 11:35
Pengunjung melintas dan mengamati pergerakan layar elektronik di di Jakarta, Selasa (2/1/2018).
Foto: Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Mengoleksi saham blue chip di indeks unggulan LQ45 tidak selamanya memberikan cuan 'receh'. Ini karena ada sejumlah saham yang memberikan kenaikan lebih dari 10% bahkan 50% selama 2023.

Saham emiten penyedia kebutuhan rumah tangga PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) menjadi saham LQ45 termoncer tahun ini. Harga saham ACES terbang 51,21% secara year to date (YtD) ke Rp750/saham per 18 Juli 2023.

Investor asing terlihat rajin memupuk kepemilikan di ACES, dengan angka pembelian bersih (net buy) hingga Rp53,44 miliar di pasar reguler sejak awal tahun. Sedangkan, dalam sebulan terakhir asing melakukan net buy Rp154,09 miliar di pasar reguler.

Optimisme terhadap perbaikan kinerja ACES tampaknya turut mendorong antusiasime investor tahun ini dan mengangkat harga saham dari Rp496/saham pada 26 Desember 2022 ke Rp750/saham.

Pada kuartal I 2023, ACES membukukan laba bersih Rp158,4 miliar atau tumbuh 3,2% secara tahunan (YoY). Pendapatan bersih perusahaan juga naik 4,3% yoy menjadi Rp1,67 triliun.

ACES juga akan membagikan dividen tunai kepada pemegang saham pada 21 Juli mendatang.

Sebelumnya, pemegang saham ACES menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp532,6 miliar lewat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan pada 21 Juni lalu.

Jumlah ini setara Rp31,06 per lembar saham. Adapun dividend payout ratio (DPR) ACES mencapai 80% dari total laba bersih tahun buku 2022 sebesar Rp673,64 miliar.

Saham emiten bank syariah PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) juga tampil moncer dengan lonjakan harga 29,46% YtD. Mirip ACES, asing juga menumpuk pembelian bersih di BRIS hingga Rp352,11 miliar sejak awal tahun.

Kinerja saham yang positif tersebut seiring rapor keuangan yang bagus. Sepanjang tiga bulan pertama 2023, BRIS berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp1,46 triliun. Angka ini naik 47,65% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp988 miliar.

Laba yang tumbuh solid terdorong dari net margin income atau pendapatan setelah bagi hasil yang naik 13,47% year-on- year menjadi Rp4,06 triliun karena penyaluran pembiayaan yang tumbuh ekspansif 20,15% dari Rp177,50 triliun di kuartal 1-2022 menjadi Rp213,27 triliun di kuartal 1-2023.

Pembiayaan yang tumbuh ekspansif juga disertai dengan kualitas aset yang terjaga, terlihat dari rasio Non-Performing Fund Gross (NPF) yang turun secara tahunan dari 2,91% menjadi 2,36% di kuartal 1-2023.

Selain itu, ada tambahan dari fee-based income yang naik 18,52% year-on-year menjadi Rp980 miliar dan efisiensi usaha dengan mengurangi beban provisi hingga -11,14% year-on-year menjadi Rp762 miliar.

Saham emiten e-commerce dan ojek online PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) juga melonjak tinggi tahun ini, mencapai 26,37%.
Aliran dana asing mengalir deras ke GOTO, dengan angka net buy Rp3,24 triliun di pasar reguler selama 2023.

Kabar teranyar, GOTO mengumumkan laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham per 30 Juni 2023.

"Perseroan telah merealisasikan penggunaan dana IPO sesuai dengan komitmen Perseroan yang telah dijabarkan pada prospektus IPO Perseroan sehingga dana IPO digunakan untuk Perseroan dan entitas - entitas anak sesuai dengan alokasi distribusi yang telah dijabarkan di Prospektus Perseroan," tulis manajemen dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (14/7).

Saldo kas dan setara kas yang dimiliki Grup perseroan pada tanggal 31 Maret 2023 yang dapat digunakan untuk kegiatan Grup Perseroan adalah sebesar Rp 26,7 triliun.

Dalam laporan tersebut, sejak tanggal efektif IPO GOTO pada 30 Maret 2022 dengan jumlah hasil penawaran umum Rp 13,72 triliun, dikurangi biaya penawaran umum Rp 153,43 miliar, sehingga hasil bersih yang didapat perseroan adalah Rp 13,57 triliun.

GOTO telah merealisaikan sejumlah dana hasil IPO per 30 Juni 2023 sebesar Rp 3,67 triliun untuk modal kerja perusahaan, Rp 4,07 triliun untuk penyertaan ke PT Tokopedia, penyertaan ke PT Dompet Anak Bangsa Rp 2,15 triliun.

Selanjutnya, penyertaan ke Velox Digital Singapore Pte Ltd Rp 274,86 miliar, dan penyertaan ke Go Viet Technology Trading Joint Stock Rp 273,96 miliar. Sehingga, total yang sudah direalisasikan Rp 10,45 triliun dan sisanya Rp 3,12 triliun.

Penyampaian hasil laporan tersebut sebagaimana tercantum pada laporan keuangan konsolidasian dan untuk tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2023.
Selain nama-nama di atas, saham raksasa otomotif PT Astra International Tbk (ASII) hingga duo Indofood, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), juga punya kinerja ciamik.

Saham ASII melompat 15,35%, ICBP mendaki 17,50%, dan INDF 9,29%. Saham tiga bank raksasa, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), juga memberikan cuan, masing-masing menguat 13,87%, 7,81%, dan 7,02% YtD.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 10 Saham LQ45 Terboncos, Paling 'Ancur' Punya Taipan RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular