4 Saham IPO Hari Ini Beda Nasib, Ada yang Sudah Kena ARB
Jakarta, CNBC Indonesia - Empat saham baru resmi melantai di bursa pada hari ini, Senin (10/7/2023). Adapun keempat saham baru tersebut yakni PT Carsurin Tbk (CRSN), PT Graha Prima Mentari Tbk (GRPM), PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK), dan PT Widiant Jaya Krenindo Tbk (WIDI).
Dari keempatnya, dua saham yakni TGUK dan WIDI berhasil menyentuh auto reject atas (ARA). Sedangkan untuk saham CRSN terpantau melonjak 13,6%. Namun untuk saham GRPM malah ambles dan menyentuh auto reject bawah (ARB).
Untuk saham TGUK, pada perdagangan perdananya sudah meroket 34,55% ke posisi Rp 148/saham, dari harga IPO-nya di Rp 110/saham. Saham TGUK juga suda menyentuh ARA sejak awal perdagangan perdananya.
Sedangkan untuk saham WIDI juga berhasil terbang 10% menjadi Rp 110/saham dan juga sudah menyentuh ARA. Adapun harga IPO-nya berada di Rp 100/saham.
Sementara untuk saham CRSN juga berhasil melesat meski belum menyentuh ARA. Saham CRSN melonjak hingga 14,4% ke posisi Rp 143/saham. Namun, saham CRSN sempat melesat 33,6%.
Namun sayangnya, saham GRPM justru menyentuh ARB di perdagangan perdananya, di mana saham MENN ambruk 10% menjadi Rp 108/saham, langsung berada di bawah harga IPO-nya di Rp 120/saham.
Keempat saham IPO yang baru melantai di bursa pada hari ini tentunya berbeda sektor. Untuk saham CRSN, merupakan emiten jasa sertifikasi, yang menerbitkan 600 juta saham biasa dengan nominal Rp 50 per saham atau sebanyak 20,75% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Dengan harga yang ditetapkan, maka CRSN meraup dana segar sebesar Rp75 miliar.
Sedangkan saham TGUK merupakan saham emiten kedai minuman dengan merek waralaba Teguk. Saham TGUK melepas sahamnya dalam aksi penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO) sebanyak 1,07 miliar saham atau setara 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp16 per saham.
Adapun harga saham yang ditawarkan sebesar Rp 110 per saham. Sehingga, nantinya, perseroan akan mendapatkan dana segar sebesar sebanyak Rp 117.857.190.000.
Sementara untuk saham GRPM merupakan emiten distributor minuman bersoda yakni Coca Cola. Saham GRPM melakukan IPO sebanyak 309.000.000 saham baru yang merupakan saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 25 per saham atau sebesar 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Harga saham GRPM yang ditawarkan ke publik seharga Rp 120 per saham. Sehingga, perseroan akan mendapatkan dana segar senilai Rp Rp37.080.000.000.
Terakhir yakni saham WIDI, merupakan emiten jasa alat berat. Saham WIDI melakukan IPO sebanyak 400.000.000 atau setara dengan 25% dari modal yanh ditempatkan dan disetor dengan harga penawaran adalah sebesar Rp 100 per saham. Sehingga nantinya akan meraup dana segar sebesar Rp 40 miliar.
Sejauh ini, sudah ada 48 emiten baru yang melantai di bursa sepanjang tahun ini. Meski beberapa saham IPO masih berkinerja kurang baik, tetapi beberapa diantaranya sudah mulai membaik seiring diberlakukannya auto reject bawah (ARB) maksimal 15%, sehingga potensi mencetak ARB oleh saham-saham IPO tersebut semakin kecil.
CNBC INDONESIA RESEARCH
market@cnbcindonesia.com
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)