Pasokan Minyak Nabati Ketat, Harga CPO Tancap Gas Pagi Ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Exchange kembali menguat di sesi awal perdagangan awal pekan Rabu (5/7/2023) setelah sempat ambles pada perdagangan kemarin.
Melansir Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan terpantau menguat 1,36% ke posisi MYR 3.936 per ton pada pukul 08:10 WIB. Dengan ini harganya kembali naik ke level 3.900 setelah sebelumnya sempat turun ke level 3.800.
Pada perdagangan Selasa (4/7/2023) harga CPO juga ambles 2,56% ke posisi MYR 3.883 per ton. Dengan ini, dalam dua hari perdagangan penguatan harga CPO terpangkas menjadi 2,48%, sementara secara tahunan harganya masih turun 6.97%.
Kenaikan harga CPO ini masih dibatasi oleh kekhawatiran pasokan minyak nabati global dan ringgit yang lemah.
Pedagang sedang menunggu prakiraan industri pasokan dan permintaan minyak sawit Malaysia bulan Juni menjelang data Dewan Minyak Sawit Malaysia minggu depan untuk menentukan arah harga berikutnya.
Sementara, laporan penanaman kedelai AS menyatakan bahwa produksi Juni yang lebih lambat di Malaysia, ketegangan geopolitik dan mata uang ringgit yang lebih lemah membantu membatasi kerugian, kata Paramalingam Supramaniam, direktur broker Pelindung Bestari yang berbasis di Selangor, menambahkan bahwa kurangnya permintaan menyebabkan beberapa kekhawatiran.
Kondisi tanaman kedelai AS memburuk selama seminggu terakhir karena hujan gagal memperbaiki kondisi, data pemerintah menunjukkan pada Senin (3/7/2023), menambah kekhawatiran pasokan setelah pemotongan mengejutkan jumlah hektar kedelai yang ditanam di negara itu.
Harga Soyoil di Chicago Board of Trade BOcv1 naik 2% semalam, tetapi pasar tutup pada hari Selasa untuk hari libur umum. Kontrak soyoil paling aktif Dalian DBYcv1 naik 0,8%, sementara kontrak minyak sawit DCPcv1 turun 0,3%.
Minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait yang bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar minyak nabati global.
"Pembeli utama India, impor minyak sawit pada bulan Juni melonjak 49% dari bulan sebelumnya ke level tertinggi dalam tiga bulan karena pembeli memanfaatkan harga yang turun ke level terendah dalam 28 bulan," kata enam dealer dikutip dari Reuters.
CNBC INDONESIA RESEARCH
research@cnbcindonesia.com
(aum/aum)