
'Perang' Amerika-China Makin Panas, Semoga RI Baik-Baik Saja

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street libur untuk memperingati Fourth of July atau Hari Kemerdekaan Negeri Paman Sam pada Selasa waktu setempat (4/7).
Pada Senin, memasuki awal paruh kedua tahun ini, tiga indeks utama Wall Street kompak menguat. Wall Street sendiri hanya buka sampai pukul 1 siang waktu setempat kemarin.
Indeks Dow Jones naik 0,03%, S&P 500 terapresiasi 0,12% dan Nasdaq menguat 0,21%.
Kenaikan Nasdaq terjadi berkat lonjakan harga saham Tesla hingga 6,9% setelah produsen kendaraan listrik (EV) itu melaporkan angka pengiriman dan produksi yang mengalahkan ekspektasi analis.
Saham EV lainnya, termasuk Rivian, Fisker dan Lucid, naik bersamaan.
Pasar saham Negeri Paman Sam mengalami kenaikan signifikan selama semester I 2023. Pada Jumat (30/6) pekan lalu, Nasdaq Composite menutup kenaikan paruh pertama terbesarnya sejak 1983, melonjak 31,7%.
Sedangkan, S&P 500 melonjak 15,9% untuk paruh pertama terbaiknya sejak 2019. Dow Jones Industrial Average tertinggal, hanya naik 3,8% selama periode tersebut.
Lonjakan itu datang seiring antusiasme investor seputar kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang mendorong saham teknologi.
Data terbaru menunjukkan ekonomi AS yang tangguh meskipun tingkat yang lebih tinggi juga mengangkat sentimen investor, meredakan beberapa kekhawatiran di Wall Street akan penurunan yang telah lama ditunggu-tunggu.
"Tailwind dari perspektif teknis mungkin berakhir, karena pesimisme secara umum memudar, tetapi ada indikasi yang berkembang bahwa peralihan dari teknis ke fundamental dimungkinkan, dengan data makro dan laba yang menggembirakan," kata Mark Hackett, kepala penelitian investasi Nationwide di catatan pada Jumat, dikutip CNBC International, Senin (3/7).
"Investor berkata, 'Anda tahu, mungkin sekarang adalah waktu untuk mengubah pola pikir saya dari 'Oh tidak' menjadi FOMO," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA Research, merujuk pada istilah rasa takut ketinggalan.
"Alih-alih terlalu khawatir, mungkin investor ingin memastikan, mereka tidak kehilangan potensi positif di paruh kedua [2023] sekarang karena paruh pertama tahun ini telah memberi awal yang baik," imbuh Sam.
Data teranyar, indeks PMI manufaktur ISM AS pada Juni sedikit lebih buruk dari yang diharapkan. Pembacaan PMI pada Juni sekali lagi di bawah 50, menandakan bahwa aktivitas ekonomi sedang menurun. Di akhir pekan, investor akan mencemati data di pasar kerja AS.