Makin Jelas! Anies, Ganjar, Prabowo, Capres Ini Dinanti Pasar

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
Senin, 03/07/2023 16:00 WIB
Foto: Infografis/ Top 3 Capres 2024/ Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemilihan Presiden (Pilpres) RI tinggal menghitung bulan. Nama-nama bursa calon presiden (capres) pun mulai bermunculan. Saat ini setidaknya ada tiga nama kuat yang akan memeriahkan kontestasi politik lima tahunan yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo. dan Prabowo Subianto.

Semua orang tentu memiliki aspirasi politik dan kriteria calon presiden pilihannya, tak terkecuali para pelaku pasar modal.

Stabilitas makro pun tak bisa dilepaskan dari kondisi perpolitikan Indonesia. Maka, penting bagi investor untuk menyesuaikan pilihan calon presiden sesuai dengan kriteria investasinya.


Sebagian pelaku pasar menilai, kesesuaian visi dan integritas merupakan kriteria utama yang dilihat dari bakal calon presiden 2024 Hal ini diamini oleh Direktur Panin Asset Management Rudiyanto.

"Mampu melanjutkan mayoritas program pemerintahan saat ini yang sudah baik dan memiliki integritas yang baik," ungkapnya ketika dihubungi CNBC Indonesia, Selasa (13/6/2023).

Sejalan dengan itu, CEO Pinnacle Persada Investama Guntur Putra mengatakan pelaku pasar cenderung akan memilih calon presiden yang memiliki visi dan rekam jejak dalam mempromosikan stabilitas dan pertumbuhan. Calon presiden juga harus berkomitmen terhadap reformasi regulasi yang meningkatkan transparansi.

Guntur juga menitik beratkan pentingnya pengetahuan keuangan bagi calon presiden untuk menghadapi tantangan ekonomi yang kompleks. Nantinya, calon presiden diharap dapat bekerja sama dengan regulator pasar dan ahli industri.

Sementara Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus mengatakan, kriteria calon presiden idaman investor bisa berbeda tiap orangnya. Namun, sejauh ini, ia melihat bahwa calon pemimpin harus memiliki visi dan rencana kerja yang jauh lebih baik dari sebelumnya.

"Tidak hanya itu saja, seorang pemimpin juga memiliki leadership yang mampu memimpin bangsa ini kedepannya. Dan tidak lupa, agile juga merupakan salah satu syarat penting yang dimana seorang pemimpin harus dapat mencium dan melakukan perubahan dengan cepat," ungkap Nicodemus kepada CNBC Indonesia, Selasa, (13/6/2023).

Setali tiga uang, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji mengatakan, calon presiden selanjutnya harus bisa menciptakan stabilitas ekonomi agar menjaga kenyamanan iklim investasi di Indonesia.

"Pemimpin harus mampu menjaga stabilitas politik dan keamanan domestik karena akan menunjang ekonomi berkesinambungan. Nantinya, investor akan lebih nyaman karena melihat situasi kondusif. Mereka akan terus meningkatkan investasi di tanah air. Bukan hanya investasi domestik, tapi global juga sama. Supaya capital inflow di pasar modal mengalir terus," ungkap Nafan lewat sambungan pesan singkat.

Secara garis besar, para investor saham Indonesia mengidamkan sosok pemimpin 2024 yang bisa menjaga stabilitas ekonomi di Indonesia. Tentunya, poin-poin di atas bisa dijadikan para calon presiden dalam menentukan visi untuk menggaet suara para pelaku pasar saham Indonesia.

Menanggapi hal itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) optimis tahun politik yang akan segera digelar tidak akan berpengaruh signifikan pada iklim pasar modal Tanah Air.

Bursa Konfirmasi Capres 

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Irvan Susandy memandang, saat ini para investor sedang menanti pengumuman Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) RI.

Menurutnya, setelah capres dan cawapres diumumkan, maka investor akan mendapat kepastian sehingga dapat mendorong aliran dana masuk kembali ke pasar modal.

"Kita harapkan semester II-2023, dengan Capres dan Cawapres yang sudah diumumkan, bisa meningkatkan capital inflow kita, dan mendorong peningkatan transaksi di BEI," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, dikutip Senin (3/7).

Irvan menyebut, tahun 2023 merupakan iklim yang bagus bagi pasar modal. Pasalnya, berdasarkan pengalaman, transaksi lebih besar pada saat satu tahun sebelum Pemilu dibandingkan saat Pemilu.

"Walaupun indeks-nya cenderung mixed, ada yang naik dan ada yang turun," imbuhnya.


(rob/ayh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Investasi Yang Bisa Jadi Pilihan Saat Pasar "Digoyang" Perang