
Mark Dynamics Transfer Dividen Rp 133 M Hari Ini

Jakarta, CNBC Indonesia — Emiten di bidang industri manufaktur cetakan sarung tangan karet, PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) mempercepat jadwal pembayaran dividen menjadi hari ini, tanggal 27 Juni 2023 sebesar Rp 133 miliar.
"Perubahan tanggal pembayaran dividen terkait dengan adanya cuti bersama," tulis manajemen dalam keterangan tertulis, Selasa (27/6).
Alokasi pembayaran dividen nanti setara 55% dari laba tahun 2022 senilai Rp 243 miliar, dengan DPS Rp 35 per lembar saham.
Di sisi lain, manajemen juga menyampaikan memasuki tahun 2023 ini permintaan sarung tangan sudah memasuki masa normalisasi. Namun, perseroan tetap optimis penjualan akan lebih tinggi dari penjualan sebelum masa pre-covid 2019 dan 2020 dengan margin laba bersih yang dipertahankan di atas 20%.
Sebagai gambaran realisasi kinerja selama paruh pertama 2023 permintaan cetakan sarung tangan sudah ada trend kenaikan sejak kuartal kuartal IV 2022. Hal itu tecermin dari kinerja perseroan pada kuartal I/2023 dimana penjualan naik hampir 50% dibandingkan kuartal sebelumnya, dari Rp 87 miliar pada kuartal IV/2022 menjadi Rp 130 miliar.
Sehingga, laba bersih perseroan naik sebesar 20% dari Rp 25 miliar pada kuartal IV/2022 menjadi Rp 30 miliar pada kuartal I:2023. Hal ini memperlihatkan bahwa industri sarung tangan secara bertahap menunjukkan rebound di 2023.
Mengenai pertumbuhan kinerja perseroan ke depan terkait dengan kebijakan pemerintah tentang harga gas yang telah ditetapkan, perseroan telah menghitung perbedaan antara harga lama dengan penerapan harga baru tidak terlalu mempengaruhi margin net profit perseroan.
Kontribusi biaya gas memiliki porsi sebesar 7% dari total biaya produksi. Dengan kenaikan harga gas sebesar US$ 7 perseroan menghitung tambahan biaya produksi tidak akan terlalu signifikan dan mempengaruhi presentasi net profit margin perseroan.
"Subsidi harga gas dari pemerintah merupakan fasilitas yang patut di apreasiasi untuk mendorong industry strategis dalam negeri, kami bersyukur MARK salah satu perusahaan yang mendapatkannya," kata Direktur Utama MARK Bapak Ridwan Goh.
Jika dibandingkan dengan kompetitor dari negara lain, harga gas yang diterima perseroan masih sangat kompetitif, sebagai contoh harga gas di China sudah mencapai 11 USD/MMBTU sedangkan di negara tetangga Malaysia harga gas mencapai 9-10 US$/MMBTU. Hal ini menjadi barrier entry untuk kompetitor menyaingi efisiensi produksi perseoran.
Ia juga menyampaikan, memasuki semester II/2023 terdapat perubahan porsi penjualan ekspor MARK. Malaysia masih menjadi negara dengan dominasi tertinggi penjualan sarung tangan sebanyak 40% total penjulan diikuti China dan Thailand sebesar 25% dan Vietnam 5%.
"Selain negara tersebut kami juga mencoba penetrasi ke negara-negara lain seperti India, Srilanka dan Afrika dimana pertumbuhan industry sarung tangannya cukup menjanjikan," pungkasnya.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Meski Laba Tahun 2022 Turun, Emiten Ini Tetap Bagi Dividen