Situasi Dunia Makin Gawat! AS - China Jadi Biang Kerok

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Kamis, 22/06/2023 14:52 WIB
Foto: Sesuai Proyeksi, Suku Bunga Acuan BI Tetap 5,75% (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) cukup khawatir dengan situasi dunia yang semakin memburuk dipicu oleh ketegangan Amerika Serikat dan China. Disebutkan bahwa ketidakpastian perekonomian global kembali meningkat.

"Memang perkembangan itu demikian cepat yang terjadi khususnya di AS dan Tiongkok," kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Kamis (22/6/2023)


Persoalan di AS, kata Perry adalah tingginya permintaan pasca kencangnya vaksinasi dan pelonggaran aktivitas masyarakat. Hal ini ternyata tak bisa disambut oleh ketersediaan pasokan, apalagi ada ketegangan politik dengan China.

"Ini juga terganggu dengan ketegangan baik perdagangan dengan Tiongkok," jelasnya.

Situasi tersebut mendorong lonjakan inflasi di AS, ditambah dengan perang Rusia dan Ukraina yang meletus pada Februari 2022. Inflasi AS yang tadinya hanya 2% menjadi 9% secara year on year (yoy). Bahkan setelah dilakukan kenaikan suku bunga acuan secara agresif, inflasi tak kunjung turun.

"Karena tadi supply-nya susah naiknya, demand-nya tidak hanya bisa dikendalikan oleh kenaikan suku bunga," terang Perry. BI memperkirakan Bank Sentral AS masih akan menaikkan suku bunga acuan pada Juli mendatang.

Sementara itu, ekonomi China ternyata tidak sesuai perkiraan. Meskipun sejak awal tahun, negara yang dipimpin oleh Xi Jinping tersebut sudah mulai melonggarkan kebijakan pengetatan mobilitas akibat pandemi covid-19.

"Ekonomi China juga tidak sekuat perkiraan," ungkap Perry. Inflasi yang rendah juga akan mendorong China mengambil keputusan pelonggaran suku bunga acuan.


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: "Syarat" Suku Bunga BI Bisa Turun Lebih Cepat Dari The Fed