PBoC Bakal Pangkas Suku Bunga Lagi, Rupiah Malah Melemah

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
19 June 2023 09:12
Petugas menghitung uang  dolar di tempat penukaran uang Dolarindo, Melawai, Blok M, Jakarta, Senin, (7/11/ 2022)
Foto: Ilustrasi Dolar dan Rupiah. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang garuda mengawali perdagangan hari ini, Senin (19/6/2023) dibuka melemah 0,27% secara harian menjadi Rp14.970/US$ di pasar spot. Walaupun begitu, rupiah masih mempertahan penguatan sejak awal Juni sekitar 0,10%.

Pelemahan terjadi disinyalir karena pelaku pasar masih mewaspadai ketidakpastian dari suku bunga the Fed ke depan. Mengingat pada FOMC meeting pekan lalu, the Fed masih mengisyaratkan kenaikan suku bunga hingga dua kali pada tahun ini. Walaupun keputusan menahan suku bunga pada pekan lalu sudah sesuai ekspektasi pasar

Selain itu, pekan ini pelaku pasar masih menanti keputusan bank sentral China yang kemungkinan besar akan memangkas suku bunga pinjaman tenor satu tahun dan lima tahun sebesar 10 basis poin, masing-masing menjadi 3,55% dan 4,2%.

Pemangkasan suku bunga tersebut dilakukan agar memulihkan ekonomi China yang sedang lesu dan membuat aktivitas ekspor-impor menjadi lancar. Hal ini akan memberikan keuntungan bagi pelaku bisnis karena ongkos pinjaman jadi lebih ringan.

Harapannya bagi RI juga bisa menguntungkan karena negara asal Panda tersebut merupakan mitra dagang bagi pasar ekspor komoditas paling besar. Bank Indonesia (BI) juga meyakini stabilisasi rupiah masih akan terjaga berkat surplus transaksi berjalan dan ekspor yang kuat.

Selain itu, aliran dana dari asing masih akan berlanjut sejalan dengan prospek ekonomi yang masih tumbuh positif dengan inflasi yang rendah dan prospek imbal hasil yang menarik.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(tsn/tsn)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Melemah ke Atas Rp 14.900/US$, China Jadi Penyebabnya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular