Sudah 3 Hari Saham MAXI Sentuh ARB, Bakal ke Gocap?
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten baru bidang konsumer yakni PT Maxindo Karya Anugerah Tbk (MAXI) terpantau kembali ambles dan sudah menyentuh auto reject bawah (ARB) sejak awal perdagangan sesi I Rabu (14/6/2023).
Per pukul 10:16 WIB, saham MAXI ambles 13,7% ke posisi Rp 63/saham. Di hari ketiganya setelah melantai di bursa pada Senin awal pekan ini, saham MAXI pun kembali menyentuh ARB. Artinya sejak debut perdananya, saham MAXI sudah menyentuh ARB sebanyak tiga kali.
Saham MAXI sudah ditransaksikan sebanyak 1.125 kali dengan volume sebesar 33,53 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 2,11 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini terus menurun yakni sebesar Rp 605,43 miliar.
Hingga pukul 10:16 WIB, di order offer atau jual, terdapat 1,3 juta lot antrian di harga Rp 63/saham atau sekitar Rp 8,4 miliar, sekaligus menjadi antrian jual terbanyak diperdagangan hari ketiga.
Sementara di order bid atau beli, belum ada antrian yang tertera kembali, menandakan bahwa saham MAXI sudah menyentuh ARB.
Sebagai informasi, harga penawaran perdananya sebesar Rp 100/saham, dengan jumlah saham yang ditawarkan sebesar 10 juta lot. Dana IPO yang akan diraih berkisar Rp 100 miliar - Rp 110 miliar.
Adapun seluruh dana IPO akan digunakan untuk Modal Kerja Perseroan setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi saham.
Modal kerja yang dimaksud adalah terkait dengan pembayaran untuk pembelian bahan baku baik bahan baku langsung maupun bahan baku pembantu, upah tenaga kerja, biaya penjualan dan pemasaran, biaya perawatan dan utilitas serta biaya untuk keperluan kantor.
Namun dari sisi valuasi, saham MAXI cenderung mahal, di mana calon investor harus membayar enam kali lebih mahal dari harga kewajarannya.
Selain itu, buruknya kinerja keuangan MAXI masih menghantui Perseroan. Dimana pada laporan keuangan per 31 Maret 2023 yang belum diaudit, MAXI masih membukukan kerugian sebesar Rp 1,9 miliar.
Bahkan rugi tersebut lebih tinggi 186% jika dibandingkan dengan kerugian pada 31 Maret 2022 sebesar Rp 671 juta.
Saham MAXI merupakan emiten konsumer produsen makanan ringan bermerek MAXI. Adapun makanan ringan yang diproduksi perseroan yakni dalam bentuk kripik. Perseroan selain menjual kemasan siap makan, juga menjual produk kripik yang siap dimasak.
CNBC INDONESIA RESEARCH
market@cnbcindonesia.com
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)