
Dear Anies, Prabowo, dan Ganjar, Ini PR dari Pasar Modal RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Tahun politik di depan mata. Meski belum menjabat, sejumlah pekerjaan rumah (PR) terkait pasar modal Indonesia sudah menanti Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo yang telah menyandang status calon presiden (capres) 2024.
Pendaftaran capres dan wakil presiden Pemilihan Umum 2024-2029 baru akan dibuka 19 Oktober 2023 mendatang. Namun demikian, sejauh ini Anies, Ganjar, dan Prabowo telah digadang-gadang menjadi capres dengan elektabilitas teratas di sejumlah survei.
Masing-masing tokoh tersebut memiliki rekam jejak di bidang politik, seperti Ganjar dan Anies yang sudah pernah menjadi gubernur. Sementara itu Prabowo merupakan ketua umum Partai Gerindra sekaligus menteri pertahanan.
Siapa pun yang nantinya akan terpilih, para pelaku pasar sudah mengemukakan beberapa aspirasi terkait harapan akan keberlanjutan pasar modal Indonesia di pundak presiden mendatang.
Direktur Batavia Prosperindo Asset Management Eri Kusnadi menilai, perjalanan pasar modal Indonesia saat ini sudah cukup baik. Hal ini dilihat dari jumlah investor yang meningkat. Ia berharap, kemajuan ini akan terus terjaga.
"Tentunya gejolak sentimen ada di pasar. Tapi secara fundamental semuanya masih intact jadi saya rasa sudah baik. Tentu kedepan pasti ada pengembangan pengembangan lainnya untuk kemajuan industri," ungkap Eri kepada CNBC Indonesia, Selasa, (13/6/2023).
Sebagai informasi, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, total jumlah investor di pasar modal Indonesia per tahun 2022 telah meningkat 37,5% menjadi 10,3 juta investor dari sebelumnya 7,48 juta investor di periode sama tahun sebelumnya.
Jumlah tersebut meningkat hampir 9 kali lipat dibandingkan tahun 2017. Selain itu, lonjakan pertumbuhan jumlah investor ritel juga turut berdampak terhadap dominasi investor ritel terhadap aktivitas perdagangan harian di BEI yang mencapai 44,9%.
Di sisi lain, CEO Pinnacle Persada Investama Guntur Putra mengatakan, kebijakan yang diambil calon presiden 2024 harus fokus pada strategi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan pertumbuhan pasar jangka panjang, bukan keuntungan jangka pendek, untuk menarik investasi domestik dan asing.
Guntur menggarisbawahi, kebijakan terkait pasar modal ini bukan hanya PR yang harus dikerjakn oleh Presiden, namun juga para stakeholder lainnya, ,seperti regulator, SRO, pelaku pasar dan investor.
Lebih spesifik, Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan, calon presiden 2024 harus dapat mendorong perumusan aturan turunan Undang-undang Pengembangan Penguatan Sektor Keuangan (UU PPSK).
"UU PPSK yang baru menurut saya sangat positif, tinggal peraturan pelaksana dapat diturunkan lebih cepat sehingga dapat segera diimplementasikan," kata Rudiyanto, dihubungi terpisah.
Bila mengacu pada UU PPSK, salah satu rencana implementasi yang sedang digodok aturan turunannya hingga saat ini adalah soal bursa karbon.
Bursa karbon hanya dapat diselenggarakan oleh penyelenggara pasar yang telah memperoleh izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sebelumnya OJK menyebutkan bursa karbon akan ditargetkan launching pada 2024 atau 2025.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Efek Ganjar & Anies, IHSG Jebol 7.000? Yuk Bisa Yuk...