Market Commentary

Hari Ke-10 Setelah IPO, Saham MAXI Nyaris Gocap

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
22 June 2023 11:35
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten konsumer PT Maxindo Karya Anugerah Tbk (MAXI) terpantau sudah berada di level psikologis Rp 50 per saham pada perdagangan sesi I Kamis (22/6/2023), di mana pada hari ini merupakan perdagangan hari ke-10 saham MAXI.

Per pukul 10:23 WIB, saham MAXI ambles 5,56% ke posisi Rp 51/saham. Tinggal sedikit lagi, saham MAXI menyentuh level 'gocap'.

Saham MAXI sudah ditransaksikan sebanyak 637 kali dengan volume sebesar 6,19 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 319,23 juta. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 490,11 miliar.

Hingga pukul 10:23 WIB, di order offer atau jual, terdapat 27.668 lot antrian di harga Rp 52/saham atau sekitar Rp 144 juta. Sementara itu, jumlah antrian jual terbanyak berada di harga Rp 58/saham, yang mencapai 98.219 lot atau sekitar Rp 570 juta.

Sementara di order bid atau beli, pada harga Rp 50/saham atau batas bawahnya hari ini, terdapat 351.610 lot antrian atau sekitar Rp 1,8 miliar.

Sejak perdagangan perdananya pada 12 Juni lalu hingga perdagangan hari ke-10-nya saham MAXI sudah terkoreksi hingga 40%. Adapun dari harga IPO-nya, saham MAXI sudah terkoreksi 49%, atau nyaris 50%.

Sebagai informasi, seluruh dana IPO akan digunakan untuk modal kerja perseroan setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi saham. Adapun dana IPO yang akan diraih berkisar Rp 100 miliar - Rp 110 miliar.

Modal kerja yang dimaksud adalah terkait dengan pembayaran untuk pembelian bahan baku baik bahan baku langsung maupun bahan baku pembantu, upah tenaga kerja, biaya penjualan dan pemasaran, biaya perawatan dan utilitas serta biaya untuk keperluan kantor.

Namun dari sisi valuasi, saham MAXI cenderung mahal, di mana calon investor harus membayar enam kali lebih mahal dari harga kewajarannya.

Selain itu, buruknya kinerja keuangan MAXI masih menghantui Perseroan. Dimana pada laporan keuangan per 31 Maret 2023 yang belum diaudit, MAXI masih membukukan kerugian sebesar Rp 1,9 miliar.

Bahkan rugi tersebut lebih tinggi 186% jika dibandingkan dengan kerugian pada 31 Maret 2022 sebesar Rp 671 juta.

Saham MAXI merupakan emiten konsumer produsen makanan ringan bermerek MAXI. Adapun makanan ringan yang diproduksi perseroan yakni dalam bentuk kripik. Perseroan selain menjual kemasan siap makan, juga menjual produk kripik yang siap dimasak.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular