Ada Transaksi Ganjil Saham BEBS? Ini Temuan OJK

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
06 June 2023 16:47
Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia -  Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) telah melakukan koordinasi terkait pergerakan liar sejumlah saham. 

Dalam beberapa waktu terakhir, ada dua emiten yang menjadi sorotan, yakni PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. atau GOTO dan saham emiten konstruksi milik Asep Sulaeman Sabanda atau Sultan Subang yakni PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS).

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi mengatakan OJK dan BEI rutin berkoordinasi dalam pengawasan perdagangan saham, termasuk ketidakwarajaran harga sama. 

Menurutnya dua saham yang menjadi sorotan, yakni GOTO dan BEBS tidak ditemukan kesalahan dalam sistem. "Tidak ada kesalahan di sistem," katanya dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner OJK, Selasa (6/6/2023).

Inarno mengatakan saham GOTO melesat setelah pengumuman rebalancing indeks MSCI. "Ini konsekuensi wajar apabila satu saham masuk dalam indeks MSCI," katanya. 

Adapun MSCI merupakan indeks saham dan obligasi dari lembaga riset sebagai salah satu acuan investor. Indeks ini banyak digunakan sebagai acuan manajer investasi dunia sebagai dasar pemilihan aset. Indeks ini terdiversifikasi pada banyak aset di seluruh dunia pada emiten yang memiliki kesesuaian kriteria.

Sebagaimana diketahui saham GOTO secara tiba-tiba melesat hingga menyentuh auto reject atas (ARA) pada pre-closing perdagangan Rabu (31/5/2023). Kemudian saham GOTO menjadi emiten perdana yang menjajal ARB 15% pada perdagangan awal Juni 2023.

Sementara itu, berdasarkan hasil riset CNBC Indonesia, pada Jumat, 19 Mei 2023 per pukul 11:34 WIB, saham BEBS kembali ambles 6,92% ke harga Rp 296/saham. Kemudian saham BEBS beberapa kali berstatus ARB hingga akhir bulan lalu. 

Dibalik saham BEBS yang terus mencetak ARB, ada dugaan transaksi mencurigakan atau dugaan kecurangan yang terjadi di saham BEBS, di mana pola yang sama terjadi pada perdagangan akhir pekan dalam dua pekan beruntun.

Jelang akhir Mei 2023, tepatnya di akhir perdagangan atau pre-closing, ada antrean jual di kolom offer sebanyak 33,09 juta lot saham di harga Rp 290/saham. Akan tetapi pada kolom bid terlihat tidak ada antrean beli alias kosong.

Lazimnya saham BEBS ditutup di level Rp 290/saham. Namun tiba-tiba saham emiten afiliasi Sultan Subang ini malah melesat 9,68% ke level Rp 340/saham. Kejadian ini mirip-mirip kasus serupa pada perdagangan 19 Mei lalu.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham BEBS ARB Berjilid, Tapi Kok Ada yang Aneh Sih

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular