Hary Tanoe Digosipin Jadi Menkominfo, Saham Grup MNC Ngacir
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten Grup MNC secara mayoritas cerah pada perdagangan sesi I Jumat (19/5/2023), di tengah rumor sang pemilik yakni Hary Tanoesoedibjo bakal menjadi menteri komunikasi dan informatika (menkominfo), menggantikan Johnny G Plate yang tersandung kasus korupsi.
Hingga pukul 11:30 WIB, dari 10 saham batu bara RI, hanya dua yang cenderung stagnan.
Berikut pergerakan saham Grup MNC pada perdagangan sesi I hari ini.
Saham | Kode Saham | Harga Terakhir | Perubahan |
Media Nusantara Citra | MNCN | 625 | 5,04% |
MNC Sky Vision | MSKY | 148 | 4,23% |
Global Mediacom | BMTR | 308 | 2,67% |
Bank MNC Internasional | BABP | 79 | 2,60% |
MNC Asia Holding | BHIT | 54 | 1,89% |
MNC Kapital Indonesia | BCAP | 57 | 1,79% |
MNC Land | KPIG | 68 | 1,49% |
MNC Digital Entertainment | MSIN | 4.000 | 0,25% |
MNC Vision Networks | IPTV | 50 | 0,00% |
MNC Energy Investment | IATA | 68 | 0,00% |
Sumber: RTI
Saham media PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) memimpin penguatan yakni melonjak 5,04% ke posisi Rp 625/saham.
Sedangkan penguatan paling minor dibukukan oleh saham PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN) yang menguat 0,25% menjadi Rp 4.000/saham.
Sementara untuk saham PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) dan PT MNC Energy Investment Tbk (IATA) cenderung stagnan pada sesi I hari ini.
Bergairahnya mayoritas saham Grup MNC terjadi di tengah rumor Hary Tanoesoedibjo bakal menjadi menkominfo, menggantikan Johnny G Plate yang tersandung kasus korupsi menara Base Transceiver Station (BTS).
Dikutip detikNews, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri telah memberikan respons saat ditanya mengenai isu Hary Tanoe menjadi menkominfo.
"Plt nya Pak Menko Polhukam," kata Jokowi di Lanud Halimperdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (19/5/2023).
Saat ditanya kapan Jokowi bakal menunjuk pengganti Menkominfo definitif, Jokowi kembali menyampaikan pernyataan hal sama. "Plt nya Pak Menko Polhukam," ujar Jokowi.
CNBC INDONESIA RESEARCH
market@cnbcindonesia.com
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd)