
Sempat 'Mati Suri' 4 Hari Beruntun, Harga CPO Akhirnya Naik

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Exchange terpantau menguat di sesi awal perdagangan jelang akhir pekan Jumat (19/5/2023) mematahkan kinerja buruknya sejak empat hari beruntun sejak perdagangan awal pekan.
Melansir Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan terpantau naik 0,18% ke posisi MYR 3.398 per ton pada pukul 08:55 WIB. Lesunya harga akhir-akhir ini membawanya kembali turun ke level 3.300-an padahal baru saja naik ke level 3.800-an pada perdagangan pekan lalu.
Pada perdagangan Kamis (18/4/2023) harga CPO ditutup longsor 1,22% ke posisi MYR 3.392 per ton. Dengan ini, dalam sepekan harganya sudah jatuh 7,02%, secara bulanan pun penguatan terpangkas menjadi 1,62% dan turun 18,74% secara tahunan.
Lesunya harga CPO ini membawanya ke level terendah hampir dua minggu di tengah kekhawatiran kenaikan produksi dan perpanjangan kesepakatan ekspor Laut Hitam meningkatkan prospek peningkatan pasokan global.
"Mengingat meningkatnya pasokan kelapa sawit dalam beberapa bulan ke depan selama dua minggu terakhir, kami telah melihat elastisitas harga dari permintaan yang mendorong peningkatan paritas harga di pasar tujuan dan nilai relatifnya terhadap minyak nabati," kata Marcello Cultrera, direktur di Singapura berbasis konsultan komoditas Apricus 8 Pte Ltd dikutip dari Reuters.
Dari sisi ekspor dari produsen terbesar kedua yakni Malaysia, menurut surveyor kargo Intertek Testing Services ekspor selama periode 1-15 Mei naik 4% dari periode yang sama bulan sebelumnya. Sementara, menurut AmSpec Agri Malaysia, surveyor kargo lainnya, mengatakan ekspor naik 5,2%.
Di sisi lain, produsen utama Indonesia menetapkan harga referensi minyak sawit mentah pada US$ 893,23 per ton untuk periode 16-31 Mei, ini merupakan keputusan kementerian perdagangan yang diterbitkan pada awal pekan lalu.
Pasar juga diperdagangkan dalam "mode risk-off" karena produsen utama Indonesia diperkirakan akan segera meninjau aturan penjualan domestik.
Indonesia pekan ini juga sudah mendesak negara-negara pengimpor untuk mengakui dan membayar premi untuk minyak sawit yang diproduksi secara berkelanjutan daripada memboikot minyak yang digunakan secara luas, yang menurut kritikus produksinya dikaitkan dengan deforestasi.
Kesepakatan biji-bijian Laut Hitam Ukraina telah diperpanjang selama dua bulan lagi, yang dipuji oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres sebagai "kabar baik bagi dunia," sehari sebelum Rusia dapat keluar dari pakta tersebut karena hambatan ekspor biji-bijian dan pupuknya.
Dari sisi minyak saingannya, Kontrak soyoil teraktif Dalian DBYcv1 turun 0,3% sementara kontrak minyak sawit DCPcv1 turun 0,8%. Harga Soyoil di Chicago Board of Trade BOcv1 naik 0,3%.
Minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapat bagian di pasar minyak nabati global.
Menurut analis teknikal Wong Tao yang dikutip Reuters, pada perdagangan hari ini harga CPO dapat menguji ulang support di MYR 3.363 per ton, penembusan di bawahnya dapat membuka jalan menuju MYR 3.288 per ton.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(aum/aum) Next Article Apes! Sempat Rekor Sepanjang Masa, Harga CPO Drop 19% Setahun
