Market Commentary

Saham BBCA Melesat 1,44%, Gegara 'Tiket War' Coldplay?

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
17 May 2023 14:21
CNBC Insight BCA
Foto: Ilham Restu

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten perbankan berkapitalisasi paling 'jumbo' yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) terpantau melesat pada perdagangan sesi II Rabu (17/5/2023).

Per pukul 13:55 WIB, saham BBCA melesat 1,44% ke posisi harga Rp 8.825/unit. Saham BBCA sejatinya sudah melesat sejak awal perdagangan sesi I hari ini.

Saham BBCA sudah ditransaksikan sebanyak 8.252 kali dengan volume sebesar 41,96 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 369,6 miliar. Hingga kini, kapitalisasi pasarnya masih menjadi yang paling besar di bursa yakni mencapai Rp 1.088 triliun.

Hingga pukul 13:55 WIB, di order offer atau jual, terdapat 25.378 lot antrian di harga Rp 8.825/unit atau sekitar Rp 22,4 miliar. Sedangkan antrian jual terbanyak berada di harga Rp 8.850/unit, yakni sebanyak 44.912 lot atau sekitar Rp 39,7 miliar.

Sementara di order bid atau beli, terdapat 2.914 lot antrian di harga Rp 8.800/unit atau sekitar Rp 2,6 miliar. Adapun antrian beli terbanyak berada di harga Rp 8.700/unit, yang mencapai 49.974 lot antrian atau sekitar Rp 43,5 miliar.

Melesatnya saham BBCA terjadi saat pembelian tiket presale konser Coldplay resmi dibuka pada pagi hari ini. Banyaknya orang yang rela melakukan 'tiket war' cenderung mendorong kenaikan saham BBCA.

Namun sejatinya, kenaikan saham BBCA bukan karena 'tiket war' presale konser Coldplay, melainkan karena secara teknikal saham BBCA sudah mulai jenuh jual (oversold), sehingga investor kembali memburu saham BBCA.

Selain karena sudah oversold, penyebab lain yakni karena dalam beberapa hari terakhir, saham BBCA cenderung lesu, sehingga kecenderungan pembalikan arah atau rebound cukup besar.

Meski begitu, secara valuasi sederhana, saham BBCA sejatinya sudah mulai mahal. Dilihat dari rasio price to book value (PBV), saham BBCA mencapai 5,13 kali, terbilang cukup mahal jika dibandingkan dengan PBV rata-rata industri yang mencapai 1,9 kali.

Sedangkan dari price to earnings ratio (PER) disetahunkan, saham BBCA mencapai 23,52 kali, juga sudah cukup mahal dibandingkan dengan rata-rata industri yang mencapai 10,78 kali.

Sebelumnya, penyelenggaraan konser Coldplay di Indonesia pun mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, salah satunya BBCA yang menjadi official banking partner konser Coldplay di Indonesia.

BBCA pun berkomitmen untuk mempermudah transaksi tiket konser yang bertajuk "Coldplay: Music of The Sphere World Tour 2023" itu.

BBCA akan secara eksklusif menggelar penjualan tiket 'BCA Presale' bagi nasabah penggemar Coldplay, mulai pukul 10.00 WIB pada 17 Mei 2023 hanya di coldplayinjakarta.com.

Pembelian tiket 'BCA Presale' pada periode 17-18 Mei 2023 hanya dapat dilakukan dengan menggunakan Kartu Kredit atau Debit BCA Mastercard atau transfer melalui Virtual Account BCA.

Adapun konser Coldplay yang akan dilaksanakan di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta pada 15 November 2023 mendatang merupakan bagian dari rangkaian tur dunia Coldplay yang sebelumnya telah mengadakan konser di Jepang, Taiwan, dan Malaysia.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BCA Cetak Laba Rp 48 T, Sahamnya Malah Ambles 1,84%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular