Market Commentary

Sesi I 31 Saham Ambles, Banyak Emiten IPO 2023

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
16 May 2023 12:12
Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/5/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/5/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sekitar 30 menit sebelum penutupan perdagangan sesi I Selasa (16/5/2023), sudah ada 31 saham yang terpantau ambles dan sudah menyentuh auto reject bawah (ARB).

Berikut saham-saham yang anjlok parah dan sudah menyentuh ARB pada perdagangan sesi I hari ini.

EmitenKode SahamHarga TerakhirPerubahan Harga
Global Sukses SolusiRUNS174-9,84%
Arsy Buana TravelindoHAJJ376-9,61%
Hassana Boga SejahteraNAYZ151-9,58%
Sumber Mas KonstruksiSMKM720-9,43%
Klinko Karya ImajiKLIN40-9,09%
Menn Teknologi IndonesiaMENN43-8,51%
Bank Syariah IndonesiaBRIS1.600-6,97%
Berkah Beton SadayaBEBS404-6,91%
Mitra PackPTMP162-6,89%
Pradiksi GunatamaPGUN610-6,87%
Venteny Fortuna InternationalVTNY326-6,85%
Fortune Mate IndonesiaFMII545-6,83%
PetroseaPTRO5.450-6,83%
Tripar Multivision PlusRAAM615-6,81%
Indomobil Multi JasaIMJS410-6,81%
King Tire IndonesiaTYRE137-6,80%
Saptausaha GemilangindahSAGE152-6,74%
HillconHILL3.180-6,74%
Indomobil Sukses InternasionalIMAS2.780-6,71%
Cilacap Samudera Fishing IndustryASHA98-6,66%
Multi Medika InternasionalMMIX338-6,62%
Black Diamond ResourcesCOAL127-6,61%
Sunter Lakeside HotelSNLK920-6,59%
Sarana Mitra LuasSMIL170-6,59%
Makmur Berkah AmandaAMAN284-6,57%
Aviana Sinar AbadiIRSX204-6,42%
IndoSterling TechnomediaTECH102-6,42%
Gema GrahasaranaGEMA292-6,41%
Eterindo WahanatamaETWA210-6,25%
Multi Makmur LemindoPIPA76-6,17%
Agro Yasa LestariAYLS78-6,02%

Sumber: Refinitiv

Saham startup software yakni PT Global Sukses Solusi Tbk (RUNS) menjadi yang paling parah koreksinya pada sesi I hari ini yakni mencapai 9,84% ke posisi Rp 174/saham. Saham RUNS pun sudah menyentuh ARB.

Selain itu, masih banyak saham-saham IPO 2023 yang kembali masuk ke jajaran saham ARB pada hari ini. Setidaknya ada 11 saham IPO 2023 yang menyentuh ARB, seperti saham PT Arsy Buana Travelindo Tbk (HAJJ), PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ), PT Menn Teknologi Indonesia Tbk (MENN), PT Mitra Pack Tbk (PTMP), PT Tripar Multivision Plus (RAAM).

Berikutnya ada saham PT King Tire Indonesia Tbk (TYRE), PT Saptausaha Gemilangindah Tbk (SAGE), PT Hillcon Tbk (HILL), PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL), PT Aviana Sinar Abadi Tbk (IRSX), dan PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA).

Tren penurunan harga saham IPO 2023 dipengaruhi banyak faktor, satu di antaranya pandangan investor terkait nilai saham yang ditawarkan.

Selain itu, kinerja perusahaan, sentimen pasar, kegiatan ekspansi atau inovasi bisnis dari emiten terkait juga dapat memengaruhi pergerakan harga.

Bahkan, saham bank syariah terbesar di Indonesia yakni PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) juga sudah menyentuh ARB. Hal ini karena investor khawatir dengan kasus peretasan yang masih menjadi pembahasan.

Sejatinya, sentimen pasar pada hari ini cenderung positif, terutama dari Amerika Serikat (AS) di mana pemerintah AS serius untuk membahas masalah plafon utang.

Pertemuan antara Presiden AS, Joe Biden dengan Ketua DPR dari Partai Republik, Kevin McCarthy menjadi perhatian utama para pelaku pasar. Maklum saja, kurang lebih dua pekan kedepan, AS terancam mengalami gagal bayar (default) jika batas pagu utang tidak dinaikkan.

Partai Republik yang merupakan oposisi menguasai DPR AS, sehingga menyulitkan bagi Biden untuk meloloskan anggaran belanja. Baik anggota Parta Demokrat maupun Republik sedang mencari landasan yang sama dalam hal belanja dan regulasi energi sebelum Biden dan McCarthy bertemu besok.

Berkaca dari sebelumnya, kisruh pagu utang membuat Negeri Paman Sam mengalami kerugian miliaran dolar. Itu pun yang terjadi bukan gagal bayar, baru sebatas shutdown atau penutupan sebagian layanan pemerintahan karena tidak adanya anggaran.

Shutdown bukan hal yang baru, pernah terjadi berkali-kali di AS. Yang terakhir dan masih segar di ingatan adalah shutdown di era pemerintahan Presiden AS ke-45, Donald Trump.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Baru Sesi I, 15 Saham Ini Sudah ARB Aja

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular