
Bingung! Dihujani Sentimen Negatif, Harga CPO Malah Naik

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Exchange menguat di sesi awal perdagangan Kamis (11/5/2023). Penguatan ini berbanding terbalik dengan pelemahan tajam pada hari perdagangan sebelumnya.
Melansir Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan terpantau naik 0,51% ke posisi MYR 3.728 per ton pada pukul 09:30 WIB.
Sebaliknya, pada perdagangan Rabu (10/5/2023) harga CPO ditutup jatuh 2,57% ke posisi MYR 3.709 per ton.
Penguatan harga CPO justru terjadi di tengah banyaknya sentimen negatif. Di antaranya adalah proyeksi melandainya permintaan global yang tercermin dari ekspor dari negara produsen atau impor dari pembeli.
Berdasarkan data Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB), persediaan minyak sawit akhir April Malaysia turun 10,54% dari bulan sebelumnya menjadi 1,5 juta ton.
Produksi dan ekspor menurun lebih dari perkiraan industri. Data MPOB menunjukkan produksi turun 7,13% dari Maret menjadi 1,2 juta ton, sementara ekspor anjlok 27,78% menjadi 1,07 juta ton.
Sementara itu, ekspor selama 1-10 Mei naik antara 1% dan 10% dari bulan sebelumnya, menurut data dari cargo surveyor Amspec Agri Malaysia dan Intertek Testing Services.
Produksi Indonesia pada Mei terlihat meningkat sebesar 20% hingga 25%. Produksi yang meningkat ini bisa menyeret harga ke bawah karena stok melimpah.
Namun, analis industri Dorab Mistry mengatakan harga minyak sawit bisa naik di atas 4.000 ringgit per ton pada paruh kedua tahun 2023 karena pola cuaca El Niño berkembang.
Dari sisi minyak saingannya, kontrak soyoil teraktif Dalian DBYcv1 terpantau turun 1,3%, sementara kontrak minyak sawit DCPcv1 turun 1,3%. Harga Soyoil di Chicago Board of Trade BOcv1 turun 0,8%.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(aum/aum)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Apes! Sempat Rekor Sepanjang Masa, Harga CPO Drop 19% Setahun
