
Ekonomi RI Ngegas, Saham Properti Kompak Ngacir

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten properti kompak menguat pada perdagangan sesi II Senin (8/5/2023), ditopang oleh tumbuhnya ekonomi Indonesia dan semakin bergeliatnya aktivitas masyarakat Indonesia.
Terpantau 12 saham properti menguat hingga lebih dari 1%, bahkan ada yang sudah melonjak hingga lebih dari 7%.
Berikut pergerakan saham properti pada perdagangan sesi II hari ini.
Saham | Kode Saham | Harga Terakhir | Perubahan |
Ciputra Development | CTRA | 1.100 | 8,37% |
Surya Semesta Internusa | SSIA | 448 | 5,66% |
Intiland Development | DILD | 181 | 5,23% |
Summarecon Agung | SMRA | 610 | 5,17% |
Agung Podomoro Land | APLN | 134 | 4,69% |
Modernland Realty | MDLN | 74 | 4,23% |
Alam Sutera Realty | ASRI | 176 | 4,14% |
Lippo Karawaci | LPKR | 100 | 3,09% |
Pakuwon Jati | PWON | 486 | 2,53% |
Lippo Cikarang | LPCK | 875 | 2,34% |
Bumi Serpong Damai | BSDE | 1.130 | 2,26% |
Puradelta Lestari | DMAS | 167 | 0,60% |
Sumber: RTI
Hingga pukul 14:14 WIB, saham PT Modernland Realty Tbk (MDLN) memimpin penguatan saham properti pada sesi I hari ini, yakni melejit 7,04% ke posisi harga Rp 76/saham.
Terakhir, ada saham emiten pengelola Kota Deltamas yakni PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) yang melesat 1,2% menjadi Rp 168/saham.
Saham properti yang melesat sepertinya ditopang oleh perekonomian Indonesia yang kembali tumbuh di kisaran 5% pada kuartal I-2023.
Sebelumnya pada Jumat pekan lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa ekonomi Indonesia pada kuartal I-2023 tumbuh 5,03% secara tahunan (year-on-year/yoy), dari sebelumnya pada periode yang sama tahun lalu sebesar 5,02%.
Namun secara basis kuartalan (quarter-to-quarter/qtq), ekonomi RI mengalami kontraksi nyaris 1%, atau tepatnya sebesar 0,92%, dari sebelumnya pada kuartal IV-2022 yang tumbuh 0,32%.
Meski begitu, menurut Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Edy Mahmud pertumbuhan ekonomi Indonesia ini masih konsisten di kisaran 5%.
"Tren pertumbuhan ekonim tahunan selalu menunjukkan perekonomian kita masih stabil, mulai dari kuartal IV-2021 sampai dengan kuartal I-2023 perekonomian kita tumbuh pada level 5% ke atas," papar Edy, dalam rilis data PDB, Jumat (5/5/2023).
Selain itu, aktivitas masyarakat terutama di pusat perbelanjaan atau mall juga kembali bergeliat setelah makin membaiknya Covid-19. Apalagi setelah Covid-19 tidak lagi dianggap sebagai kondisi darurat oleh WHO, maka hal ini dapat menjadi sentimen positif bagi saham-saham properti.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kata Master Feng Shui, Sektor Ini Bakal "Gelap" pada 2023