Market Commentary

4 Saham Ini Bantu Tahan Koreksi IHSG, Ada Bank BCA & GOTO

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
08 May 2023 13:27
Karyawan melintas di depam layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (5/7/2022). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada penutupan perdagangan sesi I Senin (8/5/2023), di tengah turunnya cadangan devisa (cadev) Indonesia.

Hingga puku 12:00 WIB, IHSG turun tipis 0,02% ke posisi 6.786,34. IHSG masih bertahan di zona psikologis 6.700 pada hari ini.

Beberapa saham turut menahan koreksi IHSG, sehingga hingga akhir perdagangan sesi I, IHSG mampu memangkas koreksinya.

Berikut saham-saham yang dapat menahan koreksi IHSG agar tidak terlalu parah.

EmitenKode SahamIndeks PoinHarga TerakhirPerubahan Harga
Bank Central AsiaBBCA5,509.0750,83%
Adaro Enery IndonesiaADRO3,452.8903,58%
United TractorsUNTR3,2825.0253,62%
GoTo Gojek TokopediaGOTO2,001070,94%

Sumber: Refinitiv

Saham bank dengan kapitalisasi pasar paling jumbo yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi penahan terbesar indeks pada sesi I hari ini, yakni mencapai 5,5 indeks poin.

Terakhir, ada saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang juga mampu menahan koreksi IHSG sebesar 2 indeks poin.

IHSG terkoreksi terjadi setelah data cadangan devisa terpantau menurun pada April 2023. Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir April 2023 tetap tinggi sebesar US$ 144,2 miliar. Posisi ini sedikit menurun dibandingkan dengan posisi pada akhir Maret 2023 sebesar US$ 145,2 miliar.

"Penurunan posisi cadangan devisa pada April 2023 antara lain dipengaruhi oleh kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan likuiditas valas sejalan dengan antisipasi dalam rangka Hari Besar Keagamaan Nasional," Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, Senin (8/5/2023).

Menurutnya, posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Selain itu, koreksinya IHSG terjadi meski perekonomian Indonesia pada kuartal I-2023 juga masih tumbuh di kisaran 5%.

Sebelumnya pada Jumat pekan lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa ekonomi Indonesia pada kuartal I-2023 tumbuh 5,03% secara tahunan (year-on-year/yoy), dari sebelumnya pada periode yang sama tahun lalu sebesar 5,02%.

Namun secara basis kuartalan (quarter-to-quarter/qtq), ekonomi RI mengalami kontraksi nyaris 1%, atau tepatnya sebesar 0,92%, dari sebelumnya pada kuartal IV-2022 yang tumbuh 0,32%.

Meski begitu, menurut Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Edy Mahmud pertumbuhan ekonomi Indonesia ini masih konsisten di kisaran 5%.

"Tren pertumbuhan ekonim tahunan selalu menunjukkan perekonomian kita masih stabil, mulai dari kuartal IV-2021 sampai dengan kuartal I-2023 perekonomian kita tumbuh pada level 5% ke atas," papar Edy, dalam rilis data PDB, Jumat (5/5/2023).

Sepertinya, investor yang masih cenderung wait and see membuat IHSG masih cenderung mendatar pada hari ini.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Asing Borong Big Cap, IHSG Mendadak Hijau di Detik Terakhir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular