
IHSG Sumringah Lagi, 6 Saham Ini Penopangnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau menguat pada perdagangan sesi I Senin (28/8/2023), meski investor mengantisipasi sejumlah pengumuman penting, mulai dari suku bunga Bank Indonesia (BI) hingga pidato bos bank sentral Amerika Serikat (AS) di Simposium Jackson Hole.
Hingga pukul 12:00 WIB, IHSG menguat 0,27% ke posisi 6.913,95. IHSG kembali menyentuh level psikologis 6.900 pada sesi I hari ini, setelah pada perdagangan Kamis dan Jumat pekan lalu kembali ke level psikologis 6.800.
Beberapa sektor menjadi penopang terbesar IHSG pada sesi I hari ini, yakni sektor infrastruktur yang mencapai 2,92%, kemudian sektor energi sebesar 1,28%, dan sektor bahan baku sebesar 1,19%.
Selain itu, beberapa saham juga turut menjadi penopang IHSG. Berikut saham-saham yang menopang IHSG di sesi I hari ini.
Emiten | Kode Saham | Indeks Poin | Harga Terakhir | Perubahan Harga |
Bank Mandiri | BMRI | 4,86 | 5.950 | 0,85% |
Barito Pacific | BRPT | 4,84 | 1.100 | 6,80% |
Adaro Energy Indonesia | ADRO | 3,73 | 2.700 | 4,25% |
Bayan Resources | BYAN | 2,58 | 18.750 | 0,81% |
United Tractors | UNTR | 1,59 | 26.450 | 1,54% |
Merdeka Battery Materials | MBMA | 1,39 | 765 | 4,08% |
Sumber: Refinitiv
Saham perbankan raksasa berkapitalisasi pasar terbesar keempat di Bursa Efek Indonesia (BEI) yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menjadi penopang terbesar IHSG di sesi I hari ini, yakni mencapai 4,8 indeks poin.
Selain itu, seiring sektor energi yang menjadi salah satu penopang IHSG, beberapa saham rakasasa batu bara juga menjadi penopang IHSG, yakni seperti PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dan PT Bayan Resources Tbk (BYAN).
IHSG berhasil menguat, di tengah cerahnya bursa saham global pada hari ini dan akhir pekan lalu, seiring investor mencerna pidato Ketua bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) di simposium ekonomi Jackson Hole.
Di kawasan Asia-Pasifik, bursa sahamnya pun secara mayoritas melesat lebih dari 1%. Indeks Nikkei 225 Jepang melonjak 1,57%, Hang Seng Hong Kong melesat 1,13%, Shanghai Composite China melompat 1,43%, Straits Times Singapura menanjak 1,05%, ASX 200 Australia menguat 0,53%, dan KOSPI Korea Selatan terapresiasi 0,68%.
Sedangkan di bursa Wall Street, AS pada Jumat pekan lalu, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup menguat 0,73%, S&P 500 bertambah 0,67%, dan Nasdaq Composite melesat 0,94%.
Optimisme pasar muncul dipicu oleh keyakinan Ketua The Fed, Jerome Powell terhadap berlanjutnya pertumbuhan ekonomi di AS, ketika ia menyebutkan belanja konsumen yang "sangat kuat" dan tanda-tanda awal pemulihan di pasar perumahan.
Dia menegaskan kembali komitmen The Fed untuk menurunkan inflasi kembali ke target 2%.
"Perekonomian mungkin tidak melambat seperti yang diharapkan. Sepanjang tahun ini, pertumbuhan PDB (produk domestik bruto) telah melampaui ekspektasi dan melampaui tren jangka panjang, dan data belanja konsumen baru-baru ini sangat kuat," kata Powell.
Powell menyampaikan pidatonya, mengatakan The Fed siap menaikkan suku bunga lebih lanjut untuk memerangi inflasi di Simposium Jackson Hole.
Meski ada kelanjutan kenaikan suku bunga, tetapi banyak investor yang optimisme bahwa The Fed mendekati akhir dari siklus kenaikan suku bunganya.
Berdasarkan perangkat CME FedWatch terbaru, pelaku pasar memperkirakan The Fed akan kembali menahan suku bunga acuannya pada pertemuan edisi September sebesar 80,5%.
Selain itu, pelaku pasar di dalam negeri juga masih merespons langkah BI kembali menahan suku bunga acuannya.
BI memutuskan untuk kembali mempertahankan suku bunga acuannya di level 5,75%. Hal ini sesuai dengan konsensus CNBC Indonesia yang memproyeksikan BI akan menahan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR).
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat
