PHP Doang Nih! Baru Melonjak Sehari Harga CPO Ambruk Lagi

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
Rabu, 03/05/2023 09:35 WIB
Foto: Pekerja mengangkut kelapa sawit kedalam jip di Perkebunan sawit di kawasan Candali Bogor, Jawa Barat, Senin (13/9/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Exchange terpantau turun di sesi awal perdagangan Rabu (3/5/2023).

Pelemahan berbanding terbalik dengan penguatan kemarin. Harga CPO kini diibaratkan tengah 'mati suri' yang membuat harganya terjun ke level MYR 3.300.

Melansir Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan terpantau turun 0,58% ke posisi MYR 3.401 per ton pada pukul 09:00 WIB.


Dengan pelemahan yang terus-menerus harga CPO sudah jatuh ke level 3.400-an setelah sebelumnya sempat menguat di level 3.900-an pada perdagangan awal April.

Pada perdagangan Selasa (2/4/2023) harga CPO ditutup melesat 2,49% ke posisi MYR 3.421 per ton. Ini merupakan penguatan pertama sejak harganya mengalami koreksi 6 hari beruntun. Namun demikian, hargaya masih mengalami koreksi tajam 18,04% secara tahunan.

 

Kembali lesunya harga CPO masih saja dipicu oleh sentimen negatif karena lemahnya permintaan global sementara di saat bersamaan pasokan Indonesia meningkat.

Harga CPO masih saja terbebani karena kekhawatiran permintaan premium minyak kelapa sawit yang tidak biasa dibandingkan minyak nabati pesaing.

Hal ini diungkapkan oleh Anilkumar Bagani, kepala penelitian sayuran yang berbasis di Mumbai. broker minyak Sunvin Group.

"Permintaan minyak sawit terus berada di bawah tekanan karena aksi jual yang lebih luas terlihat pada minyak lunak," katanya.

Berdasarkan data cargo surveyor Intertek Testing Services, ekspor minyak sawit Malaysia selama periode April dilaporkan turun 18% dari bulan sebelumnya. Sementara menurut AmSpec Agri Malaysia, ekspor sudah turun 21%.

Di tambah lagi dari dalam negeri, pekan lalu Indonesia mengatakan akan menurunkan ambang batas wajib penjualan domestik untuk produsen minyak sawit menjadi MYR 300.000 ton per bulan mulai bulan Mei.

Dari minyak saingannya, harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade BOcv1 naik 0,8%. Pertukaran Dalian ditutup untuk hari libur umum.

Minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapat bagian di pasar minyak nabati global.

Di sisi lain, tak bisa dipungkiri bahwa harga minyak ini masih memasang mode wait and see terkait pertemuan bank sentral paling powerfull di dunia pada Mei mendatang serta krisis perbankan di Amerika Serikat (AS).

Bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), bank sentral Inggris (Bank of England/BoE), dan bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) diperkirakan akan menaikkan suku bunga ketika mereka melakukan pertemuan berikutnya di pekan pertama Mei.

Sementara itu,, krisis perbankan masih menghantui AS setelah First Republic Bank diambialih JPMorgan.

Persoalan utang pemerintah AS juga menambah deretan persoalan ekonomi AS yang berimbas pada meningkatnya kekhawatiran investor.

Jika ekonomi AS melemah maka perekonomian dunia bisa melandai sehingga permintaan global akan lesu.

CNBC INDONESIA RESEARCH

research@cnbcindonesia.com


(aum/aum)