
China Makin Kesurupan, Bakal Kuasai 68% Setrum Kotor Dunia

Namun, kabar dari China belum mampu mengangkat harga batu bara.
Pada Pada perdagangan Kamis (6/4/2023), harga batu bara kontrak Mei di pasar ICE Newcastle ditutup di posisi US$ 203,25 per ton. Harganya melandai 2,98%.
Pelemahan ini berbanding terbalik dengan penguatan sebesar 2,4% pada Rabu (5/4/2023).
Pelemahan hari ini juga semakin menegaskan betapa harga batu bara sangat labil pada pekan ini. Dalam sepekan terakhir, harga batu bara melemah dua hari dan menguat tiga hari.
Namun secara keseluruhan harga pasir hitam masih melonjak 8,4%.
Pelemahan harga batu bara disebabkan oleh meningkatnya produksi batu bara di India serta ambruknya harga gas.
Produksi batu bara India menembus 107,84 juta ton pada Maret 2023, melonjak 12,03% dibandingkan periode yag sama tahun sebelumnya.
India adalah konsumen batu bara terbesar kedua di dunia setelah China sehingga akan sangat menentukan pergerakan harga.
Dengan produksi yang meningkat maka impor bisa saja berkurang sehingga permintaan global ikut melemah. Harga batu bara pun melandai.
Harga batu bara juga melandai karena ambruknya harga gas. Batu bara merupakan sumber energi alternatif bagi gas sehingga harganya saling mempengaruhi.
Harga gas alam Eropa EU Dutch TTF (EUR) turun 2,7% sehari menjadi 43,13 euro per mega-watt hour (MWh) kemarin.
Melandainya harga gas disebabkan oleh prakiraan cuaca yang tidak seburuk dugaan sebelumnya serta meningkatnya produksi listrik dari tenaga angin.
Cuaca di Eropa sebelumnya diproyeksi akan jatuh dan lebih dingin dengan datangay badai salju dan badai hingga akhir pekan ini. Namun, prakiraan terbaru menunjukkan cuaca tidak seburuk dugaan awal.
Dengan cuaca yang tidak terlalu dingin maka penggunaan listrik akan berkurang.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(mae/mae)[Gambas:Video CNBC]