
Tambang Raksasa RI Akan IPO, Begini Progres Terbarunya

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali menegaskan bahwa rencana pencatatan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) PT Amman Mineral International akan tetap terlaksana.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan, sebelumnya Amman Mineral akan menggunakan laporan keuangan per 30 September 2022 namun berubah menjadi per 31 Desember 2022.
"IPO Amman juga ditanyakan saat bulan lalu, saya refresh, tadinya akan menggunakan laporan keuangan 30 September 2022, lalu diubah dari Amman Minerals menggunakan laporan keuangan per 31 Desember 2022," jelas dia dalam konferensi pers virtual, Senin (3/4).
Inarno juga memaparkan, Amman mineral saat ini sudah memasukan dokumen pendaftaran per 21 Maret 2023 dan prosesnya sedang dikaji oleh OJK. "Saat ini kami sedang menelah dan prosesnya masih berlanjut," ucapnya.
Di sisi lain, OJK juga mencatat ada sebanyak 67 perusahaan yang akan melaksanakan IPO per 31 Maret 2023 dengan nilai Rp 62,22 triliun. Hingga 31 Maret 2023 total penghimpunan dana tercatat sebesar Rp 54,24 triliun, dengan jumlah emiten baru tercatat sebanyak 24 emiten.
Secara keseluruhan, lanjutnya, total dalam pipeline OJK masih ada 107 rencana penawaran umum dengan nilai Rp 123,83 triliun. Rinciannya, ada 67 rencana IPO dengan nilai Rp 62,22 triliun, 9 penawaran umum terbatas (PUT) mencapai Rp 20,60 triliun, 11 penawaran umum efek bersifat utang dan/atau sukuk (EBUS) dengan nilai Rp 13,86 triliun.
Serta, ada 20 rencana penawaran umum berkelanjutan EBUS Tahap I & II dengan nilai Rp 27,16 triliun.
Tahun ini, OJK sendiri menargetkan total penghimpunan dana di pasar modal bisa mencapai Rp 170 triliun.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Akuisisi, Begini Rencana BRMS & Amman Mineral ke Depan