Newsletter

Arab Saudi Cs Pangkas Produksi Minyak, Bikin Masalah Bagi RI?

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
04 April 2023 06:09
Financial Markets Wall Street
Foto: AP/Courtney Crow

Indeks utama Wall Street kompak menguat pada perdagangan semalam meskipun dibayangi inflasi yang lebih tinggi akibat penurunan produksi minyak oleh OPEC+

Pada perdagangan Senin (3/4/2023) Dow Jones naik 0,98% ditutup pada 33.601,15. Sementara S&P 500 menguat 0,37% ke 4.124,51 dan indeks Nasdaq naik 0,27% ke 12.189,45.

Pasar digerakkan oleh berita dari OPEC+ yang memangkas produksi sebesar 1,16 juta barel per hari (bpd). West Texas Intermediate futures naik 6,28% menyentuh US$80,42  per barel, dan Brent berjangka naik 6,31% menjadi US$84,93 per barel.

Prospek harga minyak yang lebih tinggi dapat menambah kegelisahan lebih lanjut ke Wall Street karena penurunan produksi terjadi, menurut ahli strategi energi Morningstar Stephen Ellis.

"Pemotongan yang sebenarnya itu sendiri tidak terlalu mengejutkan, mengingat peningkatan besar dalam persediaan global dan kekhawatiran resesi, yang kemungkinan meningkat akibat kesulitan perbankan baru-baru ini," katanya.

"Harga minyak yang lebih tinggi cenderung memberikan dorongan sederhana untuk inflasi, memberikan lebih banyak efek peredam pada perekonomian."

Namun, penguatan di Wall Street mungkin berumur pendek mengingat faktor ekonomi makro yang lebih kuat, menurut analis pasar senior OANDA Ed Moya.

"Latar belakang makro saat ini tidak kondusif untuk reli pasar saham yang berarti: Perekonomian terikat resesi karena konsumen jelas melemah, pinjaman akan menjadi buruk, ketidakpastian biaya energi akan tetap tinggi untuk sementara waktu, dan kebijakan moneter akhirnya membatasi dan akan merusak bagian ekonomi," kata Moya.

(ras/ras)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular