Market Commentary

IHSG Menguat, 6 Saham Ini Jadi Penopangnya

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
03 April 2023 13:47
ihsg
Foto: detik.com

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau menguat pada perdagangan sesi I Senin (3/4/2023), setelah dirilisnya data inflasi periode Maret 2023.

Hingga pukul 12:00 WIB, IHSG menguat 0,15% ke posisi 6.815,8. IHSG pada perdagangan sesi I bergerak di rentang 6.812,51 - 6.849,358.

Secara sektoral, sektor transportasi memimpin penguatan yakni sebesar 0,71%, disusul sektor energi yang menguat 0,66%.

Setidaknya ada enam saham berkapitalisasi pasar besar (big cap) yang menjadi penopang IHSG pada sesi I hari ini.

Berikut saham-saham yang membantu IHSG menguat.

EmitenKode SahamIndeks PoinHarga TerakhirPerubahan Harga
Bank Rakyat IndonesiaBBRI6,254.7801,06%
Bank MandiriBMRI4,8010.4250,97%
Adaro Energy IndonesiaADRO4,033.0204,14%
Telkom IndonesiaTLKM2,464.0800,49%
Sumber Alfaria TrijayaAMRT2,452.9301,74%
GoTo Gojek TokopediaGOTO1,921100,92%

Sumber: Refinitiv

Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menjadi penopang terbesar indeks pada sesi I hari ini, yakni mencapai 6,25 indeks poin.

Selain saham BBRI, terdapat pula saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang juga menopang indeks sebesar 4,8 indeks poin.

Terakhir, ada saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang juga mendorong IHSG hingga berhasil menguat sebesar 1,92 indeks poin.

IHSG menguat setelah dirilisnya data inflasi periode Maret lalu, yang lebih rendah dari ekspektasi pasar sebelumnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi Maret 2023 yang bertepatan dengan Ramadan kali ini terpantau lebih rendah dalam dua tahun terakhir. Hal ini dimungkinkan karena turunnya inflasi harga bergejolak pada bulan Maret lalu.

Inflasi pada Maret 2023 mencapai 0,18% secara bulanan (month-to-month/mtm), lebih rendah dibandingkan 0,40% pada 2022 dan 0,32% pada 2021.

"Terlihat inflasi bulan Maret yang bertepatan dengan awal Ramadan 2023, relatif lebih rendah dari tahun sebelumnya," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini.

Kendati demikian, BPS tetap mengingatkan bahwa sejumlah barang diperkirakan masih akan tetap tinggi pada April 2023, dimana Idul Fitri 1444 H diperkirakan jatuh pada 22 April 2023.

Jika dilihat secara tahunan, inflasi Maret sebesar 4,97% (year-on-year/yoy) lebih rendah dari inflasi Ramadan tahun 2022 yang mencapai 5,47%.

Dari catatan BPS, inflasi inti secara tahunan terus mengalami penurunan. Inflasi inti per Maret 2023 mencapai 2,94% dari bulan sebelumnya 3,09%.

Sementara itu, inflasi harga bergejolak juga tampak turun drastis menjadi 5,83% dari bulan sebelumnya 7,62%. Menurut BPS, komoditas yang memberikan andil inflasi sepanjang 2023 ini adalah beras, telur ayam ras, tahu mentah dan bawang merah.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Bergairah, 4 Saham Ini Jadi Penyebabnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular