
IHSG Punya Peluang Ditutup Hijau di Sesi II, Asalkan...

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di 6.815,80 atau menguat tipis 0,15% secara harian pada penutupan perdagangan sesi I Senin (3/4/23).
Sebanyak 249 saham naik, 292 saham turun sementara 172 lainnya mendatar alias tidak berubah. Hingga istirahat siang, nilai transaksi mencapai sekitar Rp 4,78 triliun dengan melibatkan 12,28 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 804 ribu kali.
Meski IHSG menguat, berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia via Refinitiv, enam sektor berada di zona merah. Sektor utilitas menjadi yang paling merugikan indeks indeks turun 2,10% sementara sektor energi menjadi yang menguntungkan indeks menguat 0,77%.
Sentimen positif datang dari Amerika Serikat (AS) dan China, di mana data ekonomi dan tenaga kerja di AS cenderung masih cukup kuat.
Namun, hal ini sepertinya tidak membuat bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) mempertahankan sikap hawkish-nya dan mulai bersikap dovish, karena melihat dari krisis perbankan di AS yang terjadi beberapa pekan lalu.
Pelaku pasar bahkan memprediksi The Fed tidak akan menaikkan suku bunga acuannya lagi di pertemuan berikutnya, meski inflasi dan data tenaga kerja masih cukup kuat.
Sementara dari China, data aktivitas manufaktur memang sedikit melandai. Tetapi masih berada di zona ekspansif, menandakan bahwa perekonomian China sedang berusaha pulih dari keterpurukan akibat penerapan kebijakan nol-Covid. Adapun kebijakan ini resmi dihapus oleh pemerintah China pada akhir tahun lalu.
Dari dalam negeri, data inflasi Maret lebih rendah dari ekspektasi pasar. Inflasi yang terkendali bisa menjadi kabar baik untuk pasar saham RI seiring Bank Indonesia (BI) akan lebih 'santai' soal kebijakan suku bunga.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi Maret 2023 yang bertepatan dengan Ramadan kali ini terpantau lebih rendah dalam dua tahun terakhir. Hal ini dimungkinkan karena turunnya inflasi harga bergejolak pada bulan Maret lalu.
Inflasi pada Maret 2023 mencapai 0,18% (month-to-month/mtm), lebih rendah dibandingkan 0,40% pada 2022 dan 0,32% pada 2021. Angka tersebut juga di bawah ekspektasi pasar 0,29%.
Inflasi tahunan (YoY) Maret 4,97%, juga di bawah ekspektasi pasar 5,29%.
"Terlihat inflasi bulan Maret yang bertepatan dengan awal Ramadan 2023, relatif lebih rendah dari tahun sebelumnya," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini.
Di lain sisi, periode cum date dan ex-date dividen tunai di saham bank raksasa yang sudah terlewati juga menjadi pendorong saham perbankan di RI. Kini, periode dividen tinggal menyisakan tanggal pembagian dividen yang akan berlangsung awal bulan ini.
Selain itu, investor asing yang juga masih memburu beberapa saham bank kakap.
Analisis Teknikal
![]() Teknikal IHSG |
IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu 1 jam (hourly) dan menggunakan Bollinger Band (BB) dan pivot point untuk mencari resistance dan support terdekat.
Pada sesi I, IHSG sempat menjajal resistance 6.830, sebelum kemudian penguatannya menyusut hingga sedikit di bawah pita tengah BB (6.820).
Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yakni Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Posisi RSI naik ke 57,50 hingga sesi I tadi.
Sementara, dilihat dari indikator lainnya, Moving Average Convergence Divergence (MACD), dalam grafik 1 jam grafik MACD berada di bawah garis sinyal dengan pergerakan masih menyempit.
Pada sesi II, peluang IHSG untuk ditutup menghijau masih terbuka asalkan sanggup bertahan di kisaran pita tengah BB (6.820).
Apabila tidak, IHSG berpotensi menjajal support selanjutnya berupa level psikologis 6.800.
Adapun, resistance terdekat di angka 6.830.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Potensi Bergerak Mixed, Catat Suport dsn Resistennya!