
Jual Bisnis di 7 Negara, Bos Standard Chartered Buka-Bukaan

Jakarta, CNBC Indonesia - Standard Chartered mengumumkan akan menjual bisnisnya di Yordania serta 6 negara lainnya di Kawasan Afrika dan Timur Tengah (Africa and Middle East/AME) pada Minggu (26/3/2023).
Dalam pernyataan bersama yang dirilis saat itu, semua karyawan Standard Chartered akan ditransfer ke Arab Jordan Investment Bank (AJIB), yang sepakat membeli semua usaha bank itu di Yordania, mulai dari bank komersial dan institusional hingga private banking.
Standard Chartered menegaskan bahwa keputusan ini tidak berkaitan dengan krisis perbankan yang global. Akhir-akhir ini, efek jatuhnya Silicon Valley Bank (SVB) telah menyebabkan krisis perbankan di AS dan Eropa.
"Penjualan bisnis Standard Chartered di Yordania beserta 6 negara lainnya di Kawasan Afrika dan Timur Tengah, merupakan sebuah keputusan yang sudah ditentukan sejak awal tahun lalu, dalam rangka mengurangi kompleksitas dan terus meningkatkan efisiensi serta skala bisnis kami secara global," jelas Corporate Head of Corporate Affairs and Brand & Marketing, Indonesia & ASEAN Markets (AU, BN, PH), Standard Chartered dalam keterangan resminya yang diterima CNBC Indonesia, Selasa (28/3/2023).
Pada 14 April 2022 lalu, Standard Chartered PLC mengumumkan ada tujuh bisnis yang operasinya akan ditutup sepenuhnya, yakni Angola, Kamerun, Gambia, Yordania, Lebanon, Sierra Leone, dan Zimbabwe. Sementara bisnis di Tanzania dan Côte d'Ivoire (Pantai Gading), bisnis Perbankan Konsumer, Swasta, dan Bisnis akan ditutup dan fokus akan beralih hanya ke Perbankan Korporasi, Komersial dan Institusional (CCIB).
CEO Grup Standard Chartered, Bill Winters mengatakan, "Seperti yang kami tetapkan di awal tahun (2022), kami mempertajam fokus kami pada peluang pertumbuhan yang paling signifikan sekaligus menyederhanakan bisnis kami. Kami tetap bersemangat dengan sejumlah peluang yang kami lihat di wilayah AME, seperti yang diilustrasikan oleh pasar baru kami, tetapi tetap disiplin dalam penilaian kami tentang di mana kami dapat memberikan keuntungan pemegang saham yang meningkat secara signifikan".
(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dunia Gelap Bikin Orang Ogah Pegang Cash, Ini Alasannya
