Market Commentary

Baru Sesi I, 15 Saham Ini Sudah ARB Aja

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
Senin, 27/03/2023 13:04 WIB
Foto: ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa saham terpantau ambles dan sudah menyentuh auto reject bawah (ARB) pada perdagangan sesi I Senin (27/3/2023), saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah.

Hingga pukul 11:30 WIB, setidaknya ada 15 saham yang ambles dan sudah menyentuh ARB.

Berikut saham-saham yang ambles parah dan sudah menyentuh ARB pada perdagangan sesi II hari ini.


EmitenKode SahamHarga TerakhirPerubahan Harga
Damai Sejahtera AbadiUFOE240-6,98%
Pradiksi GunatamaPGUN735-6,96%
Chemstar IndonesiaCHEM107-6,96%
Makmur Berkah AmandaAMAN402-6,94%
Indal Aluminium IndustryINAI244-6,87%
Aviana Sinar AbadiIRSX138-6,76%
Teknologi Karya Digital NusaTRON276-6,76%
Jaya Swarasa AgungTAYS166-6,74%
Gema GrahasaranaGEMA182-6,67%
Black Diamond ResourcesCOAL126-6,67%
Saranacentral BajatamaBAJA141-6,62%
IndoSterling TechnomediaTECH640-6,57%
Millenium Pharmacon InternationalSDPC228-6,56%
Multi Medika InternasionalMMIX520-6,31%
Argo PantesARGO535-6,14%

Sumber: Refinitiv

Saham emiten ritel elektronik yakni PT Damai Sejahtera Abadi Tbk (UFOE) menjadi saham yang paling parah koreksinya pada sesi I hari ini yakni mencapai 6,98% ke posisi Rp 240/saham. Saham UFOE juga sudah menyentuh ARB.

Tak hanya saham UFOE, terdapat pula saham emiten sawit milik anak dari Samsudin Andi Arsyad alias Haji Isam yakni PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN), yang ambles 6,96% ke Rp 735/saham.

Di jajaran saham ARB hari ini, dua saham IPO 2023 juga masuk, seperti saham PT Aviana Sinar Abadi Tbk (IRSX) dan PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (TRON).

Ke-15 saham tersebut terkoreksi parah dan sudah menyentuh ARB saat IHSG melemah 0,55%. Adapun volatilitas ke-15 saham tersebut juga masih cenderung tinggi.

Volatilitas IHSG cenderung masih tinggi pekan ini, akibat gonjang-ganjing yang melanda sektor perbankan yang memberikan sentimen negatif.

Namun, ada juga dampak bagusnya, yaitu pasar kini melihat bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) tidak akan menaikkan suku bunga lagi dan bahkan banyak yang memprediksi suku bunga akan dipangkas pada Juli nanti.

Hal tersebut tercermin dari perangkat FedWatch milik CME Group, pasar melihat ada probabilitas sebesar 54% The Fed akan memangkas suku bunganya 25 basis poin menjadi 4,5% - 4,75%. Pasar pun menyambut dengan optimisme yang besar, ada harapan Amerika Serikat tidak akan mengalami resesi alias soft landing.

Namun, pelaku pasar masih was-was terhadap stabilitas finansial setelah kolapsnya Silicon Valley Bank (SVB) dan dua bank lainnya di Amerika Serikat.

Gonjang-ganjing tersebut akhirnya merembet ke Eropa, Credit Suisse nyaris kolaps. Bahkan, bank di Jerman yakni Deutsche Bank AG juga tak luput tertular dari krisis SVB.

Hal ini membuat Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) menduga bahwa risiko stabilitas finansial semakin meningkat dan meminta semua negara terus waspada.

Meski demikian, langkah yang diambil otoritas di negara-negara maju mampu membuat pasar sedikit lebih tenang.

CNBC INDONESIA RESEARCH

market@cnbcindonesia.com

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat