Top! Bagi Dividen Rp 43,49 T, BRI Setor ke Kas Negara Segini

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
13 March 2023 18:46
BRI
Foto: dok Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Jakarta, CNBC Indonesia - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menyepakati pembagian dividen sebesar Rp 43,49 triliun atau 85% dari laba bersih konsolidasian 2022.

Dividen tunai yang dibagikan ini sudah termasuk jumlah dividen interim yang telah dibagikan kepada pemegang saham pada tanggal 27 Januari 2023 sejumlah Rp 8,60 triliun, sehingga sisa jumlah dividen tunai yang akan dibayarkan kepada pemegang saham BBRI sekurang-kurangnya sebesar Rp 34,89 triliun.

Seperti diketahui, sepanjang Januari hingga Desember 2022, BRI Group berhasil mencatatkan laba bersih senilai Rp 51,4 triliun atau tumbuh 67,15% secara year on year (yoy) dengan total aset tumbuh double digit sebesar 11,18% yoy menjadi Rp 1.865,64 triliun.

Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan, bahwa di sepanjang tahun 2022 lalu BRI mampu mencatatkan pertumbuhan kinerja yang kuat dan berkelanjutan di tengah ketidakpastian ekonomi global.

"Atas dasar hal tersebut, BRI memutuskan untuk membagikan dividen sebesar 85% dari laba bersih konsolidasian tahun 2022 atau senilai Rp 43,94 triliun. Sedangkan sisanya sebesar 15% senilai Rp 7,67 triliun digunakan sebagai laba ditahan," imbuh Sunarso, Senin (13/3/2023).

Untuk dividen yang menjadi bagian negara Republik Indonesia atas kepemilikan sekurang-kurangnya 53,19% saham atau sekurang-kurangnya sebesar Rp 23,15 triliun akan disetorkan kepada Rekening Kas Umum Negara.

"Ini merupakan bukti nyata kontribusi untuk negeri, bahwasannya BRI merupakan bank-nya rakyat, berbisnis dengan rakyat dan diproses dengan caranya rakyat. Keuntungannya dikembalikan kepada rakyat Indonesia melalui setoran dividen dan pajak kepada negara," tegas Sunarso.

Sunarso menjelaskan bahwa penetapan dividend payout ratio sebesar 85% tersebut mempertimbangkan bahwa saat ini BRI memiliki struktur modal yang kuat dan likuiditas yang optimal dalam rangka ekspansi bisnis dan antisipasi risiko yang mungkin terjadi pada masa mendatang.

"Dengan rasio pembayaran dividen sebesar 85%, CAR perseroan tetap terjaga dikisaran 20% untuk jangka panjang," tambahnya.

Selain membagikan dividen, BRI juga mendapat persetujuan untuk membeli saham perseroan (buyback) yang telah dikeluarkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan jumlah nilai nominal seluruh buyback sebesar-sebesarnya Rp 1,5 triliun.

"Buyback ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan rasio kepemilikan saham BBRI oleh pekerja, sehingga diharapkan dapat meningkatkan sense of ownership pekerja terhadap BRI dan mendorong kontribusi Pekerja BRI agar lebih optimal dalam pencapaian target dan peningkatan kinerja perseroan," jelas Sunarso.

Di samping dua agenda di atas, dalam RUPST tersebut juga ditetapkan pengurus baru perseroan, dengan memberhentikan dengan hormat Hadiyanto sebagai Komisaris, kemudian mengangkat dan menetapkan Awan Nurmawan Nuh sebagai Komisaris, sehingga susunan Dewan Komisaris dan Anggota Direksi BRI yang baru menjadi:

Dewan Komisaris


Komisaris Utama: Kartika Wirjoatmodjo

Wakil Komisaris Utama/Independen: Rofikoh Rokhim

Komisaris: Awan Nurmawan Nuh

Komisaris: Rabin Indrajad Hattari

Komisaris Independen: Dwi Ria Latifa

Komisaris Independen: Hendrikus Ivo

Komisaris Independen: Heri Sunaryadi

Komisaris Independen: Agus Riswanto

Komisaris Independen: Paripurna Poerwoko Sugarda

Komisaris Independen: Numaria Sarosa

Anggota Direksi


Direktur Utama: Sunarso

Wakil Direktur Utama: Catur Budi Harto

Direktur Bisnis Mikro: Supari

Direktur Bisnis Kecil dan Menengah: Amam Sukriyanto

Direktur Bisnis Konsumer: Handayani

Direktur Human Capital: Agus Winardono

Direktur Keuangan: Viviana Dyah Ayu R.K

Direktur Digital dan Teknologi Informasi: Arga Mahanana Nugraha

Direktur Manajemen Risiko: Agus Sudiarto

Direktur Bisnis Wholesale & Kelembagaan: Agus Noorsanto

Direktur Jaringan dan Layanan: Andrijanto

Direktur Kepatuhan: Ahmad Solichin Lutfiyanto


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BRI Tebar Dividen Interim Rp 8,63 Triliun, Cek Jadwalnya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular