Kekayaan Hartono Bersaudara Naik Lagi, Saham BBCA Kok Turun?
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten perbankan berkapitalisasi paling 'jumbo' yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) terpantau terkoreksi pada perdagangan sesi I Jumat (10/3/2023), terbebani oleh sentimen negatif dari global.
Per 09:58 WIB, saham BBCA terkoreksi 0,87% ke posisi harga Rp 8.500/unit. Pada sesi I hari ini, saham BBCA bergerak direntang harga Rp 8.475 - 8.500.
Saham BBCA sudah ditransaksikan sebanyak 3.329 kali dengan volume sebesar 8,55 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 72,66 miliar. Hingga kini, kapitalisasi pasarnya masih menjadi yang paling besar di bursa yakni mencapai Rp 1.048 triliun.
Hingga pukul 09:58 WIB, di order bid atau beli, terdapat 36.952 lot antrian di harga Rp 8.475/unit. Sedangkan antrian beli terbanyak berada di harga Rp 8.400/unit sebanyak 65.244 lot antrian.
Sementara di order offer atau jual, terdapat 10.942 lot antrian di harga Rp 8.500/unit. Adapun antrian jual terbanyak berada di harga Rp 8.700/unit, yang mencapai 23.793 lot antrian.
Dalam sepekan terakhir, saham BBCA terpantau melesat 1,18%. Namun, pergerakannya juga cenderung volatil pada pekan ini.
Ada kabar menggembirakan di mana kekayaan pemilik BBCA yakni keluarga Hartono dilaporkan mengalami kenaikan dan sempat mempengaruhi pergerakan saham BBCA kemarin.
Hartono bersaudara secara kumulatif mencatatkan penambahan kekayaan sebesar US$ 1,09 miliar atau setara dengan Rp 16,36 triliun dalam kurun waktu satu hari saja.
Melansir data Forbes Real Time Billionaire, secara spesifik kekayaan Budi Hartono meningkat US$ 555 juta dan Michael Hartono US$ 534 juta dalam sehari.
Peningkatan tersebut merupakan salah satu yang paling besar di antara para taipan dunia lainnya. Dalam sehari terakhir peningkatan harta duo Hartono hanya kalah dari tiga taipan dunia lain yakni Gautam Adani dari India, taipan telco Meksiko Carlos Slim Helu, dan pengusaha semikonduktor AS Jensen Huang.
Publikasi tersebut juga mengestimasi bahwa saat ini kekayaan Budi ditaksir mencapai US$ 24,8 miliar dan Michael senilai US$ 23,7 miliar.
Kenaikan harta kekayaan duo Hartono ikut ditopang oleh penguatan emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia, yakni BBCA, yang dimiliki oleh keluarga Hartono.
Namun pada pagi hari ini, saham BBCA terpantau terkoreksi, mengikuti saham perbankan 'jumbo' lainnya karena sentimen global yang kembali memburuk.
CNBC INDONESIA RESEARCH
market@cnbcindonesia.com
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)