IHSG Lesu Lagi, Ini 10 Saham Penggeraknya

Muhammad Azwar, CNBC Indonesia
08 March 2023 15:40
Pengunjung melintas dan mengamati pergerakan layar elektronik di di Jakarta, Selasa (2/1/2018).
Foto: Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Rabu (8/3/23) berbalik arah dan berakhir di 6.776,37 atau terapresiasi tipis 0,14% secara harian.

Sebanyak 365 saham melemah, hanya 166 saham mengalami kenaikan dan 195 lainnya tidak berubah. Perdagangan menunjukkan nilai transaksi sekitar Rp 9,48 triliun dengan melibatkan 23 miliar saham.

Hari ini IHSG dibuka melemah dan sempat menyentuh level terendah di 6.728,19 hingga akhirnya ditutup positif. Artinya, perdagangan kali ini berhasil memutus tren pelemahan selama tiga hari beruntun.

Walau menguat, dalam lima hari perdagangan, gap koreksi masih lebar yakni 1%. Dengan begitu, IHSG masih menorehkan kinerja negatif mingguan. Sejak awal tahun, IHSG masih membukukan pelemahan 1,08% (year to date).

Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia via Refinitiv, empat dari total sektor melemah. Sektor teknologi menjadi sektor yang paling menguntungkan IHSG menguat 0,87% sementara sektor barang pokok menjadi yang paling beban melemah 1,45%.

Adapun penggerak IHSG sore ini berdasarkan beban indeks poinnya adalah sebagai berikut:

1. Bank Central Indonesia (10,65)

2. Telkom Indonesia (7,27)

3. Bank Mandiri (4,72)

4. Sumber Alfaria Trijaya (2,89)

5. Adaro Energy Indonesia (1,99)

Sementara, pemberat utama IHSG sore ini yaitu

1. Merdeka Copper Gold (-5,18)

2. Chandra Asri Petrochemical (-1,65)

3. United Tractors (-1,53)

4. Semen Indonesia (-1,35)

5. Berdikari Pondasi Perkasa (-1,31)

Testimoni Ketua bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, di hadapan Komite Urusan Perbankan, Perumahan, dan Perkotaan Senat AS pada Selasa pagi waktu AS atau 22.00 waktu Indonesia mengguncang pasar saham.

Dalam sambutannya, Jerome Powell memperingatkan, kenaikan suku bunga kemungkinan akan lebih tinggi dari yang diperkirakan oleh pembuat kebijakan bank sentral. Powell mengatakan tren saat ini menunjukkan bahwa tugas melawan inflasi Fed belum berakhir.

"Data ekonomi terbaru datang lebih kuat dari yang diharapkan, yang menunjukkan bahwa tingkat suku bunga akhir kemungkinan akan lebih tinggi dari yang diantisipasi sebelumnya," kata Powell dalam sambutannya kepada Komite Urusan Perbankan, Perumahan dan Perkotaan Senat Selasa pagi.

"Jika totalitas data menunjukkan bahwa pengetatan yang lebih cepat diperlukan, kami akan siap untuk meningkatkan laju kenaikan suku bunga."

Komentar tersebut mengindikasikan bahwa Fed dapat mempertimbangkan kenaikan suku bunga yang lebih besar dari kenaikan 25 basis poin bulan lalu pada pertemuan kebijakan berikutnya pada 21-22 Maret.

"Mereka juga mengisyaratkan potensi kembalinya kenaikan suku bunga setengah poin pada pertemuan pada bulan Maret, tergantung pada kekuatan data ekonomi yang masuk," menurut Morgan Stanley dikutip CNBC International.

Beralih ke dalam negeri, menurut survei terbaru, pada Februari 2023, kepercayaan konsumen Indonesia turun menjadi 122,4 dari level tertinggi lima bulan di bulan Januari sebesar 123,0. Hasil survei mencerminkan adanya tekanan biaya yang meningkat menjelang bulan suci Ramadhan.

Meskipun demikian, survei juga menunjukkan bahwa sentimen konsumen menguat terhadap ekspektasi pendapatan enam bulan ke depan, ketersediaan lapangan kerja, pendapatan saat ini, dan kondisi ekonomi saat ini. Namun, penilaian rumah tangga terhadap prospek ekonomi negara melemah (turun 1,4 poin menjadi 132,5), demikian pula pandangan mereka tentang ketersediaan lapangan kerja dibandingkan dengan enam bulan lalu (turun 0,6 poin menjadi 130,7).

Terakhir, Bank Indonesia melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Februari 2023 meningkat menjadi 140,3 miliar dolar AS, yang dianggap mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(Muhammad Azwar/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular