
IHSG Anjlok, Saham Panin & MARI Longsor Hingga ARB

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten Grup Panin PT Panin Financial Tbk (PNLF) dan emiten radio & podcast milik Menteri BUMN Erick Thohir PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) sama-sama anjlok hingga batas auto reject bawah (ARB) 7% pada Selasa (7/3).
Koreksi tajam saham PNLF dan MARI hari ini membuat keduanya masuk ke dalam jajaran saham top losers. Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PNLF turun tajam 6,64% ke Rp394/saham dengan nilai transaksi Rp43,38 miliar dan volume perdagangan 105,94 juta saham.
Penurunan ini terjadi usai saham PNLF naik 3,43% pada Senin kemarin (6/3). Secara teknikal, saham PNLF masih belum berhasil breakout dari neckline pola ascending triangle.
Hingga saat ini, belum ada kabar teranyar PNLF selain laporan bulanan registrasi pemegang saham per 28 Februari 2023 yang dirilis pada 6 Maret lalu.
Tidak ada perubahan yang berarti yang mana PT Paninvest Tbk (PNIN) masih menjadi pemegang saham pengendali dengan kepemilikan 67,86%.
Setali tiga uang, saham MARI ambles 6,50% ke Rp115/saham. Sebanyak 31,03 juta saham MARI diperdagangkan hari ini dengan nilai transaksi Rp3,67 miliar.
Secara umum, saham MARI memang masih dalam tren menurun (downtrend). Sementara, penurunan hari ini membuat saham MARI menembus support kuat dalam pola descending triangle di level 116-an.
Kabar terbaru dari MARI adalah soal laporan bulanan registrasi pemegang efek per 31 Januari 2023 yang terbit di website BEI pada 7 Februari 2023.
Sama seperti kasus PNLF, tidak ada perubahan pemegang saham di dalam MARI dalam periode tersebut. PT Beyond Media dan PT Mahaka Media masih
menjadi pemegang saham mayoritas MARI, masing-masing sebesar 40,35% dan 16,37%. Adapun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sendiri ambles 0,59% ke 6.766,76 dengan nilai transaksi Rp9,12 triliun dan volume perdagangan 16,24 miliar.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research, divisi penelitian CNBC Indonesia. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau aset sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article The Fed Masih Tahan Suku Bunga, Bursa Asia Pasifik Terkoreksi