Ada Tanda Balik Arah, IHSG Masih Bisa Ditutup Hijau

Tri Putra, CNBC Indonesia
02 March 2023 12:50
Pengunjung melintas dan mengamati pergerakan layar elektronik di di Jakarta, Selasa (2/1/2018).
Foto: Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau hingga ditutup naik 0,30% di 6.865,13 pada sesi I, Kamis (2/3/2023).

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai transaksi perdagangan mencapai Rp4,31 triliun dan volume perdagangan 10,99 miliar saham.
Sebanyak 254 saham menguat, 219 saham melemah, dan 227 saham turun.

Saham BBCA, GOTO, BMRI menjadi saham dengan nilai transaksi terbesar hingga istirahat siang. Nilai transaksi BBCA, misalnya, mencapai Rp226,4 miliar (dengan harga saham naik 0,87%).

Hari ini, pasar di Indonesia dan global dipenuhi oleh sejumlah data ekonomi yang memiliki implikasi signifikan. Di dalam negeri, data menunjukkan bahwa inflasi menurun secara bulanan dan aktivitas manufaktur masih ekspansif.

Namun, investor juga perlu memperhatikan kondisi ekonomi China dan AS yang merupakan partner dagang utama Indonesia.

China mencatat peningkatan signifikan dalam aktivitas manufaktur selama dua bulan berturut-turut, memberikan harapan bahwa negara tersebut mungkin akan bangkit lebih cepat dari yang diperkirakan setelah sempat terdampak pandemi. Meski begitu, dampak positif pada negara-negara di Asia masih terbatas.

Di AS, aktivitas manufaktur mengalami kontraksi selama empat bulan berturut-turut, tetapi lebih lambat dari perkiraan. Data ekonomi yang masih relatif kuat tersebut dikhawatirkan akan memicu The Fed untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut dan menjaganya tetap tinggi demi meredam inflasi.

Reaksi negatif investor terlihat pada indeks utama Wall Street, dengan mayoritas indeks ditutup melemah pada perdagangan Rabu (1/3). S&P 500 dan Nasdaq masing-masing ditutup melemah 0,47% dan 0,66%, sementara Dow Jones bergerak datar dengan penguatan tipis 0,02%.

Investor juga perlu memantau laporan keuangan perusahaan yang mulai diumumkan, yang diharapkan dapat memengaruhi kinerja saham di Indonesia. Sejumlah perusahaan juga mengumumkan pengajuan angka dividen yang dapat menjadi pemanis bagi investor untuk memborong saham perusahaan.

Terakhir, investor juga dapat mencerna sejumlah data ekonomi global terbaru untuk memperoleh informasi terkait keyakinan konsumen di Jepang, inflasi dan pengangguran di Eropa, serta aktivitas manufaktur di Singapura.

Analisis Teknikal

Analisa Teknikal SahamFoto: Tri Putra
Analisa Teknikal Saham

IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan Fibonacci Retracement untuk mencari resistance dan support terdekat.
Secara umum, IHSG masih dalam fase sideways atau konsolidasi akhir-akhir ini. Karenanya, IHSG cenderung bergerak dalam rentang yang sempit dan beberapa kali membentuk candle doji yang mengindikasikan keraguan investor.

Dibuka dengan dua candle hijau, marubozu dan doji, IHSG ditutup dengan candle yang membentuk pola reversal, yakni hanging man. Ini terjadi usai indeks tertahan di resistance berupa area Fibonacci level 50% (6.871).

Namun, fase sideways dan pergerakan volatil IHSG akhir-akhir ini membuat tekanan IHSG mungkin terbatas di sesi II nanti. Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yakni Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Posisi RSI juga ditutup di 55,27%, masih terbilang netral untuk melihat arah IHSG ke depan. Sedangkan, dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MACD berada di atas garis sinyal dengan kecenderungan menyempit.

Sementara, Histogram berada di teritorial positif yang merupakan sinyal baik setidaknya dalam jangka pendek. Di sesi II, IHSG berpeluang bergerak mixed dan ditutup di zona hijau. IHSG akan menguji resistance terdekat di 6.871. Apabila gagal menembus, IHSG akan menguji support terdekat di 6.850 (Fibo 38,2%).

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular