
Kisah Wanita Terkaya Kedua di Dunia, Bermula dari Blind Date

Jakarta, CNBC Indonesia - Julia Koch dinobatkan sebagai wanita terkaya kedua di dunia setelah mendapat warisan dari mendiang suaminya, David Koch. Kekayaannya kini mencapai US$59 miliar atau sekitar Rp900,67 triliun.
Mengutip data Forbes Real Time Billionaire, selepas David Koch meninggal pada 2019, Julia dan ketiga anaknya diwariskan 42% saham dari Koch Industries, konglomerasi milik suaminya. Kegiatan utama Koch Industries adalah manufaktur kertas, dan pemrosesan mineral.
Sebelum diperistri miliarder, Julia yang bernama asli Julia Margaret Flesher ini pernah bekerja sebagai asisten dari Desainer Fashion Adolfo. Tak jarang ia melayani klien elit termasuk mantan ibu negara Nancy Reagan.
Di usia 27 tahun, Julia dipertemukan dengan David Koch melalui kencan buta atau Blind Date yang dibuat oleh teman-temannya. Awalnya, ia tidak mau menerima David yang saat itu berusia 50 tahun, tapi keduanya pun berakhir berpacaran dan menikah pada 1996.
Julia dan David dikenal memiliki portofolio properti yang mengesankan. Mereka dulu tinggal di sebuah flat di Fifth Avenue yang pernah dimiliki oleh mantan ibu negara AS Jacqueline Kennedy Onassis. Mereka membelinya pada tahun 1995 seharga US$9,5 juta.
Pada tahun 2004, pasangan itu mengubah tempat tinggal utama mereka menjadi dupleks 18 kamar yang besar di 740 Park Avenue. Julia pun menjual flat Manhattannya yang mewah pada tahun 2022, karena dia dilaporkan menghabiskan lebih banyak waktu di rumah mereka yang lain, yaitu sebuah rumah besar di tepi pantai di "Billionaire Lane" di Hamptons, sebuah rumah besar seluas 30.000 kaki persegi di Palm Beach, Florida, dan properti mahal lainnya di Aspen, Colorado.
Saat ini, Julia menjabat sebagai presiden David H. Koch Foundation, yang telah memberikan lebih dari US$200 juta untuk berbagai tujuan termasuk untuk penelitian kedokteran sains, pendidikan, dan seni.
Sepanjang tahun 2020-2022, kekayaan Julia kian meningkat. Ia mencatatkan kekayaan bersih sebesar US$38,2 miliar pada 2020, lalu naik hampir dua kali lipat di tahun 2022 ke angka US$60 miliar.
(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]