
Manuver OJK 'Mahendra Siregar' Melawan Gelapnya Ekonomi Dunia

Mahendra menegaskan, kondisi internasional masih bisa memburuk. "Tapi, saya rasa ini persoalan tersendiri," imbuhnya.
Yang terpenting saat ini bagi Mahendra adalah, bagaimana caranya untuk bisa memetakan semua potensi risiko dan menyusun kerangka mitigasi di dalam negeri. Hal ini tentu membutuhkan kolaborasi yang baik dengan lembaga terkait.
Untuk pencegahan moneter misalnya, kolaborasi perlu dilakukan bersama Bank Indonesia. Sedang sisi fiskalnya berkolaborasi dengan kementerian keuangan.
"Serta, di kami bagaimana (dampak buruk kondisi global) tidak menjadi transmisi dan masuk ke industri yang kemudian menimbulkan persoalan stabilitas," ungkap Mahendra.
Kondisi itu, menurut Mahendra, menjadi penting untuk diketahui karena OJK melihat kondisi global belum berubah. Sebaliknya, yang sudah berubah adalah pemahaman kita terhadap seberapa besar potensi transmisi perekonomian global.
"Itu yang sudah berubah, sehingga momentum pertumbuhannya bisa terus dijaga. Tapi, kami juga tidak 'mengecilkan' risiko global," tandas Mahendra.
Sembari menjalankan fungsi tersebut, reformasi juga dilakukan. Reformasi ini penting untuk mengembangkan dan menguatkan masing-masing industri itu sendiri sehingga bisa menjadi lebih efektif menuju pertumbuhan, inklusi keuangan dan tentunya kesejahteraan.
Yang juga tak kalah penting untuk dijalankan secara paralel adalah, bagaimana mengatasi perusahaan jasa keuangan bermasalah. Perlu diselesaikan dicarikan solusinya.
"Sebab, kalau itu tidak dilakukan, akan menimbulkan persoalan kepercayaan, persoalan bagi confidence kepada industri maupun sistem jasa keuangan. Jadi, (semua) hal itu yang akan kami lakukan dalam menjaga stabilitas, baik yang secara bersama-sama maupun masing-masing," tandas Mahendra.
(dhf)