IPO Watch

Ikut Proyek IKN Jokowi, Harga IPO BDKR Mahal!

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
10 February 2023 08:20
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
  • BDKR memiliki klien-klien besar seperti WSKT, PTPP, ADHI, WIKA, Freeport Indonesia
  • BDKR ikut serta dalam proyek Ibu Kota Negara (IKN)
  • Harga saham BDKR dijual lebih mahal dari pesaingnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Sektor Infrastruktur akan kedatangan pendatang baru. PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR) berencana akan listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 01 Maret 2023.

Dimana harga saham yang ditawarkan berada di area Rp188-Rp200. Penawaran awal berjalan 06 - 10 Februari 2023. Penawaran umum berjalan 22 - 27 Februari 2023. Penjatahan efek pada 27 Februari 2023.

Jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 7.061.000 lot atau setara dengan 706.100.000 lembar saham. Dengan potensi market cap sebesar Rp885 milyar-Rp941 milyar.

Yang menariknya lagi ada BDKR membagikan waran gratis dengan rasio 2:1, yang berarti setiap pemegang saham BDKR 2 lot akan mendapatkan 1 waran gratis.

PT Semesta Indovest Sekuritas menjadi penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek.

Harga saham BDKR terbilang mahal, tetapi diketahui bisnis konstruksi masih belum naik signifikan. Dalam data Produk Domestik Bruto Indonesia pada kuartal IV 2022, konstruksi hanya tumbuh 1,61%. Apalagi efek dari kenaikan suku bunga yang membuat beban operasional perusahaan konstruksi meningkat.

Penggunaan dana IPO BDKR

Seluruh dana yang diperoleh Perseroan dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham, setelah dikurangi biaya biaya emisi, seluruhnya atau 100% akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja Perseroan antara lain : gaji dan tunjangan karyawan, pembelian perlengkapan proyek, biaya langsung, solar, oli dan aki, pembelian suku cadang atau spare part, pembayaran premi asuransi untuk alat berat dan proyek, biaya operasional.

Sedangkan dana yang diperoleh Perseroan dari hasil pelaksanaan Waran Seri I seluruhnya akan digunakan oleh Perseroan sebagai modal kerja Perseroan dalam rangka memenuhi kebutuhan operasional Perseroan.

Valuasi BDKR

Rasio Keuangan

BV

Rp149.10-Rp150.90

PBV

1.26-1.34

PER

13.50-14.40

DER

0.96

ROA

5.85%

ROE

11.48%

Margin

44.70%

Harga

Rp188-Rp200

Pertama bisa dilihat dari harga kewajaran perseroan. BDKR secara valuasi berada di harga wajar atau Book Value (BV) di harga Rp 149-Rp150. Diketahui harga penawaran saham BDKR Rp188-Rp200. Hal ini menandakan bahwa harga saham BDKR terbilang mahal karena harga saham yang ditawarkan masih diatas harga wajarnya.

Secara Price Book Value (PBV) berada di 1.26-1.34 yang berarti mahal. Dimana menurut para investor harga saham murah bila PBV di bawah 1. Termasuk juga salah satu investor Indonesia yang sukses Lo Kheng Hong (LKH) yang gemar mengoleksi saham di bawah PBV 1.

Secara harga wajar sektoral PER BDKR berada di 13.50-14.40 di bisnis konstruksi dan alat berat. Untuk PER di sektor sejenis bisa terbilang murah jika berada di bahwa PER 17. Hal ini menandakan bahwa secara sektoral BDKR masih terjangkau.

Pembayaran hutang terhadap modal atau Debt to Equity Ratio (DER) pada BDKR cukup baik dimana DER 0.96 masih di bawah angka 1. Jika dilihat dalam laporan keuangan BDKR, total ekuitas atau modal per 31 Desember 2022 berada di angka Rp 569 milyar, dan total hutangnya berada di angka Rp 546 milyar. Proporsi modal masih bisa menutupi hutang yang ada di dalamnya.

Kemudian secara pemanfaatan aset untuk menghasilkan laba atau Return on Asset (ROA) BDKR berada di 5.85%. ROA yang baik berada di atas nilai 5.98%. Hanya butuh poin 0,13% lagi untuk BDKR masuk dalam kriteria ROA yang baik. Hal ini berarti BDKR tidak terlalu buruk dalam mengelola aset untuk menghasilkan laba.

Secara Return on Equity (ROE) BDKR berada di 11.48%. Dimana ROE yang baik di atas nilai 8.32%. Hal ini menandakan bahwa BDKR sudah masuk kualifikasi ROE yang baik. Yang dimana pemanfaatan modal untuk menghasilkan laba BDKR cukup optimal.

Jangan lupakan margin. Margin BDKR berada di angka 44.70%. Angka ini cukup tinggi, yang berarti selisih antara harga jual dengan biaya pokok langsung cukup jauh. Yang berarti BDKR hanya butuh mengeluarkan sedikit biaya untuk menjual barang/jasanya di harga yang tinggi.

Selanjutnya melihat dari rasio pertumbuhannya.

Uraian

31 Juli 2022

Pendapatan

23.82%

Laba Periode Berjalan

89.48%

Aset Lancar

8.71%

Aset Tidak Lancar

44.84%

Liabilitas Jangka Pendek

48.76%

Liabilitas Jangka Panjang

108.93%

Total Ekuitas

7.30%

Pada pendapatan BDKR per 31 Juli 2022 mengalami pertumbuhan 23.82% dari pendapatan 31 Juli 2021. Hal ini disebabkan karena bertambahnya pendapatan proyek dan pendapatan sewa.

Dari laba bersih per 31 Juli 2022 pun ikut mengalami peningkatan 89.48% dari laba bersih periode sebelumnya di 31 Juli 2021. Peningkatan tersebut disebabkan oleh peningkatan pendapatan.

Lalu ke aset, secara aset lancar per 31 Juli 2022 bertumbuh 8.71% dari periode sebelumnya di 31 Juli 2021. Peningkatan tersebut disebabkan oleh peningkatan persediaan, piutang usaha dan biaya dibayar dimuka dan uang muka.

Aset tidak lancar per 31 Juli 2022 juga tumbuh 44.84% dari periode sebelumnya di 31 Juli 2021. Peningkatan tersebut disebabkan oleh penambahan pada aset tetap.

Lanjut ke liabilitas atau hutang. Secara liabilitas jangka pendek per 31 Juli 2022 mengalami peningkatan 48.76% dari periode sebelumnya di 31 Juli 2021. Peningkatan tersebut disebabkan oleh penambahan utang lain-lain.

Secara liabilitas jangka panjang per 31 Juli 2022 juga mengalami peningkatan 108.93% dari periode sebelumnya di 31 Juli 2021. Peningkatan tersebut disebabkan oleh adanya penambahan utang lain-lain.

Selanjutnya secara total ekuitas. Per 31 Juli 2022 ekuitas juga ikut meningkat 7.30% dari periode sebelumnya di 31 Juli 2021. Peningkatan tersebut disebabkan oleh setoran modal dari pembagian dividen dan saldo laba.

Jangan lupa untuk selalu melihat kas perseroan.

Uraian

31 Juli 2022

31 Juli 2021

Arus kas bersih yang diperoleh
dari Aktivitas Operasi

46.952.912.488

26.070.935.139

Arus kas bersih yang digunakan
untuk Aktivitas Investasi

(29.233.684.206)

(67.160.696.430)

Arus kas bersih yang diperoleh
dari (digunakan untuk) Aktivitas
Pendanaan

(23.626.699.739)

34.845.998.971

Kas dan Bank Awal Tahun

23.399.598.695

10.135.586.301

Kas dan setara kas akhir tahun

16.004.202.865

3.894.092.699

Dapat dilihat kas per 31 Juli 2022 mengalami kenaikan 311% dari periode 31 Juli 2021. Kenaikan ini disebabkan meningkatnya penerimaan pelanggan pada aktivitas operasi.

BDKR juga memberi statement di dalam prospektusnya bahwa Setelah Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan, mulai tahun 2023, manajemen Perseroan memiliki kebijakan untuk membayarkan dividen kas kepada pemegang saham dalam jumlah sebanyak-banyaknya sebesar 30% (tiga puluh persen) dari laba bersih Perseroan tahun buku 2023.

Misal kita beranggapan apakah kas dari BDKR mampu untuk membayar dividen kepada para pemegang saham. Mari lihat contoh tabel di bawah ini.

Uraian

31 Juli 2022

Laba Bersih Komprehensif Tahun Berjalan

36,661,421,778.00

Dividen 30% dari laba bersih

10,998,426,533.40

Kas dan setara kas akhir tahun

16,004,202,865.00

Sisa kas

5,005,776,331.60

Tabel diatas adalah contoh misal pengambilan dividen 30% dari laba bersih per 31 Juli 2022. Dimana 30% pengambilan dividen berasal dari laba bersih, berarti 30% nya adalah Rp10,9 milyar.

BDKR memiliki kas akhir tahun sebesar Rp16 milyar, sedangkan untuk pembagian dividen hanya butuh Rp10,9 milyar saja. Berarti kas BDKR lebih dari cukup, bahkan masih tersisa sebesar Rp5 milyar. Kurang lebih gambaran untuk pengambilan dividen dari laba bersih dan apakah perseroan sanggup secara kas atau tidak.

Bisnis BDKR

PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR) didirikan pada tahun 1984 dengan spesialisasi di bidang pondasi (foundation), perbaikan tanah (ground improvement), konstruksi dermaga (marine and jetty construction), pengangkatan berat (heavy lift) dan penyewaan crane (crane rental).

Perseroan telah memiliki pengalaman selama 38 tahun yang diperoleh dari bekerja di beberapa proyek yang sangat menantang dalam hal teknis maupun kondisi lapangan. Divisi Pondasi dan Perbaikan tanah terkenal dengan inovasinya.

Perseroan selalu memperkenalkan teknologi dan metode kerja baru ke pasar Indonesia, dan terus melakukannya agar tetap kompetitif dan tetap menjadi yang terdepan dalam industri konstruksi.

Divisi Konstruksi Struktur Laut dan Dermaga telah berpartisipasi dalam banyak proyek bergengsi di Indonesia. Perseroan memiliki armada yang lengkap untuk melakukan semua pekerjaan dari awal sampai akhir, dari pondasi / tiang pancang, hingga pekerjaan sipil dan pengerukan. Dengan menggunakan crane dan tongkang berkapasitas besar, Perseroan juga dapat melakukan proyek pengangkatan berat lepas pantai.

Divisi Bagian Heavy Lift dan Crane Rental Perseroan saat ini merupakan yang terbesar di Indonesia dengan beberapa unit Crawler Crane dengan kapasitas terbesar 800 ton dengan luffing jib dan Superlift. Perseroan juga mempunyai armada Mobile dan Rough Terrain Crane dengan kapastitas terbesar di 450 ton.

Melalui mitra Perseroan di luar negeri, Perseroan juga dapat menyediakan Crane, baik Mobile maupun Crawler dengan kapasitas hingga 1.600 ton. Armada crane Perseroan juga mencakup berbagai crane mulai dari 25 ton hingga 600 ton, yang tersedia untuk proyek sewa atau proyek pemasangan (proyek mechanical, installation dan erection).

Perseroan mampu melakukan segala jenis pekerjaan, mulai dari subkontrak service hingga turn-key engineering, procurement and construction (EPC). Lingkup geografis Perseroan tersebar hampir di seluruh wilayah di Indonesia.

BDKR sudah beroperasi kurang lebih 38 tahun dan sudah memiliki lebih dari 400 proyek besar.

Di bawah ini adalah beberapa klien-klien besar dari BDKR:

  1. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT)
  2. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
  3. PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP)
  4. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR)
  5. PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI)
  6. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA)
  7. PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP)
  8. Freeport Indonesia
  9. Pertamina
  10. PT Hutama Karya (Persero)

Pesaing bisnis BDKR

Tak seru jika bisnis tidak memiliki pesaing. Dalam prospektus BDKR menyebutkan beberapa pesaing bisnisnya yaitu PT Super Krane Tbk (SKRN), PT Indonesia Pondasi Raya Tbk (IDPR) dan PT Pratama Widya Tbk (PTPW).
Mari sandingkan dengan salah satunya, IDPR.

PT. Indonesia Pondasi Raya Tbk (IDPR), memiliki bisnis berupa memberikan layanan konstruksi pondasi untuk berbagai proyek pembangunan dan infrastruktur, mulai dari perumahan, rumah ibadah, rumah sakit, dan gedung pencakar langit hingga jalan, jembatan, dan underpasses.

Seiring waktu, Indopora berkembang pesat dan menangani serangkaian proyek di seluruh Indonesia. PT Indonesia Pondasi Raya Tbk bergerak di bidang Jasa konstruksi pondasi, meliputi pembuatan pondasi, dinding penahan tanah, perbaikan tanah, pengujian tiang, dan lain-lain.

Lanjut perbandingan valuasi dari BDKR dan IDPR.

PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR)

PT Indonesia Pondasi Raya Tbk (IDPR)

BV

Rp149.10-Rp150.90

Rp311.81

PBV

1.26-1.34

0.58

PER

13.50-14.40

36.24

DER

0.96

1.56

ROA

5.85%

0.63%

ROE

11.48%

1.61%

Margin

44.70%

13.27%

Harga

Rp188-Rp200

Rp182 harga per 09/02/2023

Dapat dilihat cukup jelas bahwa secara harga wajar atau Book Value (BV) IDPR lebih murah dengan BV Rp311 sedangkan harga sahamnya Rp182. BDKR harga wajar Rp149-Rp150 namun dijual dengan harga Rp188-Rp200.

Secara PBV juga sudah dipastikan lebih murah IDPR yang di bawah PBV 1.

Namun secara sektoral BDKR lebih murah dengan PER di bawah 17. Sedangkan IDPR berada di atas PER rata-rata sektoral di 36.24.

ROA juga lebih unggul BDKR di angka 5.85%, sedangkan IDPR berada di 0.63%. Hal ini menandakan bahwa pemanfaatan aset untuk menghasilkan laba BDKR lebih optimal.

Begitu juga dengan penggunaan modal dalam menghasilkan laba atau ROE, BDKR lebih optimal berada di ROE 11.48% sedangkan IDPR di 1.61%.

Secara margin pun terlihat bahwa BDKR kembali lebih unggul dengan angka 44.70% sedangkan IDPR di angka 13.27%. Hal ini menandakan beban pokok penjualan terhadap penjualan cukup jauh gap nya. Artinya BDKR hanya mengeluarkan sedikit biaya untuk mendapatkan pendapatan yang besar.

Prospek Bisnis BDKR

Salah satu bisnis BDKR berada di bidang konstruksi. Dimana kenaikan material proyek dipengaruhi juga oleh kenaikan suku bunga.

Diketahui bahwa suku bunga Indonesia masih tetap berada di 5,75%. Dan belum ada indikasi Bank Indonesia (BI) akan menaikkan suku bunga kembali. Dimana juga data inflasi Indonesia per Januari 2023 sebesar 5,28% atau turun dari data inflasi per Desember 2022 di angka 5,51%.

Jika inflasi terus turun dan suku bunga tetap bertahan, maka ini akan menjadi angin segar untuk sektor konstruksi. Dimana para pebisnis konstruksi tidak menerima kenaikan beban operasional proyek.

bdkr

Jika dilihat dari laju pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Sektor Konstruksi mengalami penurunan pada kuartal II-IV 2022 dari kuartal I 2022. Namun jika dilihat dari kuartal III dan IV 2022 mengalami kenaikan tipis.

Diharapkannya pada kuartal I 2023 sektor konstruksi bisa melebihi angka 4,83% dari kuartal I 2022.

Selain itu dimana diketahui bahwa Indonesia akan memindahkan ibukota Jakarta ke Kalimantan Timur atau yang disebut dengan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Menariknya adalah beberapa klien dari BDKR berhasil mendapatkan proyek-proyek IKN. Hal ini pun bisa menjadi durian runtuh untuk BDKR.

Dua perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) karya yakni PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) memenangkan tender proyek pembangunan istana presiden di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Direktur Utama PTPP Novel Arsyad menyebut, proyek IKN yang saat ini sudah dimenangkan oleh perseroan kurang lebih sekitar Rp 1,5 triliun.

Dimana PTPP akan mengerjakan proyek pembangunan gedung kantor Presiden dan kawasan Istana Kepresidenan di IKN Nusantara.

Sementara, WSKT mendapatkan tender pembangunan Gedung Sekretariat Presiden dan bangunan pendukung lainnya di kawasan Istana Kepresidenan IKN Nusantara. Harga penawaran untuk tender ini mencapai Rp1,35 triliun dari pagu sebesar Rp1,38 triliun.

Selain itu, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) juga ikut dalam proyek pembangunan IKN. ADHI ikut dalam pembangunan hunian pekerja konstruksi dengan nilai kontrak sebesar Rp 567 miliar. Dalam proyek tersebut, pihaknya akan menghadirkan 22 tower rumah susun empat lantai yang dapat menampung 17.000 pekerja.

Tak terlewatkan, WIKA juga ikut mendapatkan proyek IKN dengan perolehan kontrak senilai Rp 2,3 triliun.

Satu lagi, PT Hutama Karya (Persero)juga membidik sejumlah proyek di Ibu Kota Nusantara (IKN) seperti pembangunan Istana Wakil Presiden dan rumah susun bagi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Berjalannya proyek IKN akan menjadi sambutan positif untuk BDKR.

Hot News

BDKR telah mengantongi dua proyek strategis di IKN Nusantara. Sudah ada dua proyek di IKN yang telah diamankan adalah pembangunan fender jembatan pulau Balang dan pembangunan duplikasi jembatan bentang pendek pulau Balang, Kalimantan Timur.

Direktur Operasi Berdikari Pondasi Perkasa Tan Franciscus juga mengatakan tidak menutup kemungkinan akan ada proyek lain karena mayoritas proyek IKN sedang dalam tahap tender. Salah satu yang BDKR ikuti proses tender-nya adalah Istana Presiden. Apapun yang memerlukan pondasi BDKR akan ikuti.

Layak Beli atau Tidak?

Secara valuasi BDKR mahal dibandingkan dengan pesaingnya. Jika melihat dari valuasi memang tidak layak beli.

Namun jika melihat prospek bisnis atas proyek IKN yang didapatkan oleh BDKR, saham ini bisa menjadi bahan pertimbangan.

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/pap)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation