
Cadangan Devisa Menggembirakan, IHSG Lanjut Berjaya Nih

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melesat 0,87% ke 6.933,32 di sesi I, Selasa (7/2/2023). IHSG rebound setelah terkoreksi 0,55% pada Senin (6/2) kemarin.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai transaksi IHSG siang ini mencapai Rp5,92 triliun dan volume perdagangan mencapai 14,96 miliar saham.
Sebanyak 275 saham naik, 230 saham turun, dan 204 saham stagnan.
Trio saham bank besar, Bank Central Asia (BBCA), Bank Mandiri (BMRI), dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI) membukukan nilai transaksi terjumbo. BBCA, misalnya, mencatatkan nilai transaksi Rp408,1 miliar.
Sementara, emiten teknologi GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) menjadi saham dengan volume terbesar, mencapai 1,8 miliar saham. Sentimen domestik soal rilis data cadangan devisa (cadev) RI menjadi sorotan investor hari ini.
Sekitar pukul 10.00 WIB tadi, Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2023 mencapai US$ 139,4, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Desember 2022 sebesar US$ 137,2 miliar.
"Peningkatan posisi cadangan devisa pada Januari 2023 antara lain dipengaruhi oleh penerbitan global bond pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa," ungkap Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, Selasa (7/2/2023).
Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Analisis Teknikal
![]() Analisa Teknikal IHSG |
IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan indikator Bollinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).
Selain itu, digunakan pula indicator Fibonacci retracement untuk mencari resistance dan support terdekat.
Diawali dengan dua lilin (candle) hijau yang cukup besar, IHSG menutup sesi I dengan candle merah berbentuk Northern Doji dan belum berhasil menembus pita atas BB (6.949,43) dan fibo 100% (6.952).
Northern Doji dianggap sebagai pola pembalikan bearish dengan level support terdekat di fibo 78,6% (6.927) dan 6.908. Baik pita atas BB dan fibo 100% menjadi level resistance terdekat yang akan diuji IHSG di sesi II nanti.
Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum. Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
Posisi RSI ditutup naik ke arah overbought ke level 61,97 pada sesi I ini.
Lebih lanjut, dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MA 12 berada di atas garis MA 1226
Karena itu, IHSG berpeluang mengalami koreksi wajar di sesi II. Namun, IHSG berpeluang ditutup di zona hijau di sesi kedua nanti dengan level resistance 6.950 dan support 6.920.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat