Jokowi Was-was Adani, Ini Skandal 'Gorengan' Terbesar di RI!

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan kekhawatirannya akan potensi terjadinya skandal keuangan besar kembali terjadi di Indonesia. Dalam unggahan Instagram miliknya, Jokowi bahkan meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk meningkatkan pebgawasan berbagai produk jasa keuangan agar masyarakat makin terlindungi.
Seperti diketahui, skandal Adani Group milik konglomerat India Gautam Adani tengah menghebohkan industri jasa keuangan dunia. Kehebohan ini muncul setelah perusahaan investasi asal New York, Hindenburg Research, mengeluarkan laporan yang berisi tudingan manipulasi saham.
Hindenburg menuduh Adani Group melakukan "manipulasi saham dengan kurang ajar dan bersekongkol melakukan penipuan akuntansi" yang dijalankan selama beberapa dekade. Penipuan dan persekongkolan tersebut, menurut Hindenburg, sebagian dilakukan melalui labirin perusahaan cangkang. Laporan tersebut juga mencatat bahwa Grup Adani sebelumnya telah diselidiki atas tuduhan korupsi, pencucian uang, dan pencurian dana pembayar pajak oleh otoritas terkait di India.
Tuduhan ini datang bertepatan dengan upaya Grup Adani melakukan penggalangan dana segar baru pada 27 Januari mendatang. Adani Enterprises akan meluncurkan penawaran saham sekunder publik terbesar di India sebesar US$ 2,5 miliar (Rp 37,5 triliun) untuk mendanai belanja modal dan melunasi sejumlah utang. Sebelumnya Grup Adani dikabarkan mendekati investor Timur Tengah, termasuk Otoritas Investasi Abu Dhabi. Ekuitas itu akan mengurangi separuh modal kerja dari utang (leverage) Adani Enterprises.