Jokowi Beri Titah Khusus ke OJK, Kawal Ketat Wanaartha Cs!

emy, CNBC Indonesia
Senin, 06/02/2023 11:16 WIB
Foto: Presiden Jokowi pada Pertemuan Industri Jasa Keuangan, Jakarta, Senin (6/2/2023). (Tangkapan layar Setpres RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pesan khusus kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jokowi meminta kasus jasa keuangan seperti Asabri dan Jiwasraya kembali terulang.

"Asabri, Jiwasraya, (nilai kerugian) Rp 17 triliun, Rp 23 triliun, ada lagi Indosurya Wanaartha, saya soal nih," kata Jokowi, Senin (6/2/2023).


Lalu, ada lagi soal unitlink yang juga masih menjadi sengkarut di industri keuangan dalam negeri. "Mikronya satu-satu diikuti karena yang nangis itu rakyat," imbuh Jokowi.

Sebenarnya, lanjut Jokowi, apa yang diminta rakyat sebagai korban dari kasus-kasus tersebut, hanya satu. Duitnya bisa kembali.

"Ke Tanah Abang, ada yang nagis-nangis cerita kena kasus itu. KEtika imlek juga sama, di Surabaya juga ada yang nangis-nangis. Hati-hati, yang namanya pengawasan harus diintensifkan," terang Jokowi.

Sebenarnya, lanjut Jokowi, apa yang diminta rakyat sebagai korban dari kasus-kasus tersebut, hanya satu. Duitnya bisa kembali.

"Ke Tanah Abang, ada yang nagis-nangis cerita kena kasus itu. KEtika imlek juga sama, di Surabaya juga ada yang nangis-nangis. Hati-hati, yang namanya pengawasan harus diintensifkan," terang Jokowi.

Jokowi juga memberikan catatan kepada OJK atas penemuannya. Ia kerap mendapati sudah ada keluhan atau pelaporan sejak 2020.Tapi, hingga 2023 ini belum juga tuntas," ujarnya.

"Yang seperti ini yang harus hati-hati karena kita bangun trust. Kalau kehilangan trust, sulit membangunnya kembali. Saya yakin, OJK yang sekarang bisa," tegas Jokowi.


(RCI/dhf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Kredit Bank Tumbuh 7,77% di Juni 2025, Sektor Tambang Unggul