
65% Dapen BUMN Masalah, Anak Buah Erick: Siap-siap Kejutan!

Jakarta, CNBC Indonesia - Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga tengah menunggu hasil penyelidikan dana pensiun (dapen) dari kejaksaan. Ini meripakan tahap lanjutan dari audit investigasi Kementerian BUMN bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menemukan 65% dapen BUMN bermasalah.
Masalah itu kebanyakan akibat pengelolaan yang kurang baik dan berpengalaman. Terlebih, dapen BUMN banyak dikelola oleh para pensiunan.
Arya meminta para direksi dan dapen di lingkungan BUMN bersiap. Pasalnya, hasil penyidikannya seringkali berbeda dengan data yang sudah diaudit sebelumnya.
"Agak surprise juga, ada beda antara laporan investigasi audit, beda dengan ranah hukum. Dulu kita lihat Kejaksaan banyak surprise-nya. Jadi yang tiba-tiba kita tidak nyangka tersangkanya, itu orangnya," kata Arya Sinulingga di Kantor BUMN, Jakarta, Jumat (3/2).
Adapun hasil audit investigasi terkait dapen BUMN yang diserahkan kepada Kejaksaan, sekitar 80 persen berasal dari laporan KPK.
Ke depan, Kementerian BUMN bakal memperketat sisi tata kelola perusahaan atau good corporate governance (GCG), khususnya terkait pengelolaan investasi dana pensiun karyawan BUMN.
"Maaf, dapen banyak diisi sama pensiunan yang memang bukan ahli juga dalam investasi," imbuh dia.
Sehingga, pasca hasil penyidikan Kejaksaan keluar, Arya ingin direktur keuangan dan human capital di perusahaan BUMN turut terlibat dalam pengelolaan dana pensiun para karyawan pelat merah.
"Ini cara pak Erick (Thohir) supaya ada jaminan bagi dapennya bisa bayar pensiun karyawannya. Kan kasihan juga kalau karyawan tidak terima manfaat gara-gara ada masalah manajemen dapennya tidak benar," tuturnya.
(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Keras, Ini Ancaman Erick Thohir Bagi Dapen BUMN Bermasalah
