Ada 11 Saham Bentjok Disita Kejagung, Bos BEI Buka Suara

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
01 February 2023 14:40
Presiden Joko Widodo resmi menutup perdagangan bursa tahun 2017 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (29/12/2017). Perdagangan bursa ditutup menguat pada angka 6,355
Foto: Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Kejaksaan Agung menyita 11 saham milik Benny Tjokrosaputro buntut kasus korupsi Asabri. BEI pun buka suara mengenai hal ini.

Direktur Penilaian Perusahaan I Gede Nyoman Yetna Setia mengatakan, pihaknya masih menunggu proses penegakan hukum berjalan.

"Kita bursa sebagai regulator pasar modal harus berkoordinasi dengan pihak berwenang, termasuk pihak penegak hukum. Jadi, kita masih menunggu hal tersebut," ungkap Nyoman pada Rabu, (1/2/2023).

Diketahui, proses peradilan tersangka kasus korupsi asuransi jiwa Jiwasraya dan Asabri Benny Tjokrosaputro alias Bentjok belum sepenuhnya selesai.

Menarik ke belakang, Bentjok yang disebut sebagai 'Dewa Trader' ini dijatuhi pidana nihil oleh hakim. Kasus ini menjadi polemik dan kontroversi, sehingga Jaksa penuntut umum langsung menyatakan upaya hukum banding.

Lalu, Majelis Hakim pengadilan tindak pidana korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat keliru dalam menerapkan hukum karena Benny Tjokrosaputro terbukti melakukan tindak pidana sebagaimana dakwaan Jaksa yakni Primair Pasal 2 dengan ancaman minimal 4 tahun penjara, sehingga penerapan hukuman nihil bertentangan dengan undang-undang tindak pidana korupsi.

Terakhir, proses hukum Benny Tjokrosaputro dalam perkara PT Asuransi Jiwasraya mendapat kekuatan hukum tetap (inkracht). Namun yang bersangkutan masih memiliki upaya hukum luar biasa dan mengajukan hak-haknya untuk mendapatkan seperti grasi, remisi, amnesti.

Meski begitu, Bentjok dituntut untuk mengganti kerugian lewat aset-asetnya. Maka, Kejaksaan Agung pun menyita 11 emiten yang sahamnya dimiliki Bentjok lebih dari 5%.

Berikut adalah daftar saham Benny Tjokro yang disitaKejagung dan berapa besarannya:

PT Andira Agro Tbk (ANDI) 517,767,900 (5.54%)
PT Hensel Davest Indonesia Tbk (HDIT) 77,843,200 (5,11%)
PT Hotel Mandarine Regency Tbk (HOME) 4,374,819,004 (19,70%)
PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY) 413,516,733 (20,34%)
PT Marga Abhinaya Abadi Tbk (MABA) 2,077,192,300 (13,52%)
PT Hanson International Tbk (MYRX) 17,072,880,627 (19,69%)
PT Hanson International Tbk (MYRXP) 172,969,221 (15,43%)
PT Sinergi Megah Internusa Tbk (NUSA) 2,360,042,800 (30,65%)
PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO) 5,036,841,950 (11,17%)
PT Kota Satu Properti Tbk (SATU) 120,074,300 (8,73%)
PT Siwani Makmur Tbk (SIMA) 39,895,800 (9,01%)


(Mentari Puspadini/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kejagung Kecele Vonis ASABRI, Benny Tjokro Bisa Bebas Cepat!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular