
Pemilik Alfamidi Rencanakan 2 Aksi Besar, Cek Infonya

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) yang menjadi pemilik brand Alfamidi berencana melakukan dua aksi korporasi, yaitu pemecahan saham (stock split) dan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Rencana stock split MIDI akan dilakukan dengan rasio pemecahan saham 1:10. Sesuai dengan persetujuan prinsip dari BEI pada 30 Desember 2022.
Nilai nominal saham akan berubah dari Rp 100 per saham sebelum stock split menjadi Rp 10 per saham setelah pemecahan saham. Jumlah saham akan mengalami perubahan dari 2.882.353.000 (2,88 miliar) lembar saham menjadi 28.823.530.000 (28,82 miliar) lembar saham setelah stock split.
Mengutip keterbukaan informasi, Jumat (13/1/2022) ada tiga alasan stock split MIDI. Pertama, untuk membantu meningkatkan daya tarik investor atas saham MIDI dengan menjadikan harga saham lebih terjangkau, khususnya bagi investor ritel.
Kedua, meningkatkan jumlah saham MIDI yang beredar di masyarakat dan memberikan kesempatan lebih luas bagi investor, khususnya investor ritel untuk dapat berinvestasi saham MIDI. Ketiga, meningkatkan likuiditas pedagangan saham MIDI.
Oleh karena itu, MIDI membutuhkan persetujuan pemegang saham. Rencananya, MIDI akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 17 Februari 2023.
Berikut jadwal rencana pemecahan nilai nominal saham MIDI:
1. RUPSLB: 17 Februari 2023
2. Permohonan pencatatan saham tambahan kepada BEI: 23 Februari 2023
3. Pemberitahuan jadwal pelaksanaan stock split kepada BEI: 2 Maret 2023
4. Pengumuman jadwal dan tata cara pelaksanaan stock split kepada publik: 2 Maret 2023
5. Akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama di pasar reguler dan pasar negosiasi: 7 Maret 2023
6. Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar reguler dan pasar negosiasi: 8 Maret 2023
7. Recording date: 9 Maret 2023
8. Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar tunai: 10 Maret 2023.
Selain stock split, MIDI juga mengumumkan akan menggelar penambahan modal dengan HMETD alias rights issue. MIDI berencana untuk melakukan HMETD kepada para pemegang saham melalui mekanisme Penawaran Umum Terbatas (PUT) sebanyak-banyaknya 461.176.480 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Setelah pelaksanaan rights issue, maka pemegang saham yang tidak menggunakan haknya untuk memesan efek terlebih dulu, persentase kepemilikan secara keseluruhan akan terdilusi maksimum 13,79%. Ketentuan-ketentuan rights issue, termasuk harga pelaksanaan final dan jumlah final atas saham baru yang akan diterbitkan akan diungkapkan dalam prospektus.
Dana hasil rights issue ini seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja dan pengembangan usaha, serta investasi pada entitas anak. Direksi MIDI menyampaikan, rights issue ini akan berpengaruh positif terhadap kondisi keuangan konsolidasi MIDI.
Seperti, memperkuat struktur permodalan, meningkatkan kemampuan kas untuk memenuhi kebutuhan modal kerja, sehingga memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham.
(tep/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alfamidi Bagi Dividen Rp 119,9 M, Cek Tanggal Bayarnya